Maaf Kartini, Today is Not Yours


pksbandungkota.com - Karena wanita ingin dimengerti, itu adalah salah satu judul lagu band ternama Indonesia tentang seorang wanita. Begitupun yang dilakukan oleh Kartini, karena dia ingin dimengerti dan ingin setara dengan pria. Maka dia meminta lingkungan nya untuk mengerti. Dia memperjuangkannya dengan gigih berjuang untuk sekolah seperti nya para pria umumnya.
Kini bukan saatnya kita wanita berjuang seperti Kartini, Mengapa? Karena zamannya berbeda, namun tetap kita perlu berterima kasih atas perjuangan beliau. Dengan semangat yang dibawanya akhirnya kita para wanita mempunyai pemikiran yang lebih kritis dan tidak 'legowo' saja. 
Kini wanita dalam keadaan terpuruk karena peran wanita dan pria yang menjadi terbalik 180 derajat. Kini banyak wanita yang menduduki posisi tertinggi di dunia kerja nya, namun lupa akan tugas utamanya.

Dia lupa sebagai ibu untuk menjadi madrasah pertama anaknya, membimbing dan mendidik anaknya. Bukan hanya memberikan fasilitas saja karena fasilitas hanyalah alat bantu. Tetap saa komunikasi antar ibu dan anak itulah yang menjadi senjata utama.

Dia lupa sebagai seorang istri, mungkin di dunia kerja kita adaah seorang yang diandalkan oleh perusahaan dan bahkan semua orang mengikuti apa keinginan dan perintah kita. Tapi dirumah tetap lah kita seorang makmum yang harus patuh terhadap suami. 

Bukankah wanita hebat itu yang mampu menempatkan dirinya dimanapun, mampu mengetahui posisi nya saat dia ditempatkan. Maka janganlah kita menjadi faktor penyebab rusaknya generasi berikutnya karena ke egoisan kita akan ambisi apresiasi diri. Dengan munculnya generasi yang lebih baik maka itulah peran seorang wanita sudah berhasil.

Maaf Kartini, kini sudah saatnya kita semua satu fikiran bahwa setara itu bukan sama, adil itu bukan sama. Tapi setara adalah disaat wanita bisa mengerjakan hak dan kewajibannya sesuai kodrat yang sudah Allah SWT tentukan. Generasi ini butuh sosok seorang ibu, butuh seorang wanita yang mendidik dirinya dengan penuh rasa empati dan tanggung jawab. (Ipah)

Posting Komentar

0 Komentar