Wasiat Rasulullah SAW kepada “Ulama para Ulama”

Ilustrasi


pksbandungkota.com -Siapakah shahabat Rasulullah SAW yang dijuluki Ulamanya para Ulama pada zamannya? Dialah seorang shahabat yang berasal dari kaum Anshar, yang datang bersyahadat kepada Rasul pada bai’at Aqabah kedua bersama sekitar 60-an orang lainnya. Dia adalah Muadz bin Jabal ra.
Bagaimana menurut pembaca sekalian, jika Rasulullah menujukan langsung wasiat kepada shahabat beliau yang satu ini? Tentu suatu nasehat yang perlu kita perhatikan karena nasehat ini bergitu penting sampai-sampai ditujukan spesial buat Ulamanya para Ulama ini.
Apa itu isi wasiat beliau? Mari kita simak hadits berikut yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah, dan Imam Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad.
Dari Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW memberiku wasiat dengan sepuluh kalimat. Beliau bersabda:
1. Jangan menyekutukan Allah, walaupun engkau dibunuh dan dibakar.
2. Jangan mendurhakai kedua orangtuamu, walaupun keduanya memerintahkanmu untuk meninggalkan keluarga dan hartamu.
3. Jangan meninggalkan shalat wajib, karena orang yang meninggalkan sholat wajib, maka tanggungan Allah telah terlepas darinya.
4. Jangan minum khamar, sebab khamar adalah kapala segala kekejian.
5. Hati-hati dengan kemaksiatan, karena dengan kemaksiatan kemurkaan Allah ‘Azza wa Jalla pasti terjadi.
6. Jangan melarikan diri dari peperangan walaupun semua orang sudah mati.
7. Apabila masyarakat tertimpa musibah sementara engkau berada ditengah mereka, maka tetaplah bersama mereka.
8. Berilah nafkah keluargamu dari hasil usahamu.
9. Jangan mengangkat tongkatmu untuk memukul keluargamu.
10. Dan jadikanlah keluargamu takut akan kepada Allah.
Semoga kita mampu mengambil pelajaran dan menjadikan wasiat beliau ini sebagai nasehat yang juga tertuju bagi kita sebagai umat beliau.
Allahu A’lam. (Surya)

Posting Komentar

0 Komentar