Benarkah Ramadhan Kita?


ilustrasi
Alhamdulillah hari ini, kita masih diberikan waktu untuk menyambut Bulan Syawal, bulan yang memisahkan kita dengan Ramadhan. Dimana saat Ramadhan berbagai kebaikan dan ibadah di lipat gandakan.
Kini Ramadhan telah meninggalkan kita, ingatkah kita, saat Ramadhan kita akan sering bersilaturahim dengan kerabat atau kawan, walau hanya untuk berbuka puasa. Saat Ramadhan kita sering mendatangi majelis-majelis ilmu untuk memanfaatkan waktu menunggu berbuka puasa. Tak jarang di bulan Ramadhan pun dalam hal berpakaian, kita jadi lebih tertutup dan sopan. Ketika waktu imsak selesai, kita tak seperti biasanya melaksanakan shalat shubuh tepat waktu. Kita pun pergi ke mesjid-mesjid untuk memberikan bantuan ifthar bagi mereka yang berbuka.
Tapi ke manakah amalan-amalan baik itu sekarang? 10 malam terakhir Ramadhan banyak dari kita memadati berbagai macam toko pakaian dan aksesoris, namun shaf-shaf shalat semakin menipis. Malam-malam ganjil haruslah dipenuhi dengan amalan-amalan terbaik demi mengharap malam Lailatul Qadar. Namun diri in dipusingkan dengan resep kue dan makanan yang akan dibuat untuk idul fitri nanti.
Begitu nya kah diri ini terhadap Ramadhan?
Tidak merasa rugikah diri ini?
Para Sahabat mempersiapkan menyambut Ramadhan di 11 bulan sebelumnya, hanya untuk menyambut bulan Ramadhan. Malu lah kita saat cek media sosial, di hari ke-8 Ramadhan sudah ada yang memposting hitung mundur menuju ied mubarak.
Tidak prihatin kah kita? Begitu ingin nya kah diri ini segera meninggalkan Ramadhan?
Maka wajarlah jika hari ini hidupmu tak tenang, bahkan saat kau makan pun kau mengkhawatirkan kehidupan mu.
Semoga lapar di Ramadhan bukanlah hanya lapar menahan makan, tetapi menahan hawa nafsu yang tak jarang kita kalah menghadapinya.
Memulai itu memang sulit, namun mempertahankannya pun lebih sulit, Syawal ini bisa menjadi pembuktian diri kita selama bulan Ramadhan, serius kah kita saat Ramadhan?
Semoga hal ini bisa jadi bahan introspeksi bagi kita semua, bukan hanya sekadar event saja bahkan trend saja, karena Islam itu bukan trend, dia akan bertahan hingga akhir zaman. Wallahu'alam (Ipah)

Posting Komentar

0 Komentar