When you live for a strong purpose, then hard work isn’t an option. It’s a necessity. - Steve Pavlina
Jika Kau hidup untuk tujuan yang kuat, Kerja keras bukanlah pilihan, tetapi adalah keharusan - Steve Pavlina
Jangan
Terlalu Memuja Jurusan Kita
Rasulullah saw. Bersabda,
“Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah memecah-mecah
urusannya dan menjadikan kemiskinan di depan matanya. Dia juga takkan
mendapatkan dunia kecuali yang telah ditetapkan atasnya. Dan barang siapa yang
menjadikan akhirat sebagai niatnya, maka Allah menghimpun urusannya, menjadikan
kecukupan ada di dalam hatinya, dan dunia pun menghampirinya sementara ia
memandangnya sebagai sesuatu yang hina.” (HR. IbnuMajah)
Inilah janji Allah. Mungkin bila kita mengidamkan jurusan kita agar
bisa tenar, gampang dapat pacar, banyak pekerjaan mudah dilamar- maka urusan
kita akan rumit, karena mengidamkan dunia. Tapi mungkin bila yang kita idamkan
adalah jurusan yang dengan itu kita niatkan bisa menyelesaikan permasalahan
masyarakat, dan mendapat pahala dari Allah, urusan kita aka dihimpun. Mungkin
rumus-rumus yang kita lupa tiba-tiba
mengemuka di hari ujian. Tiada yang tahu, tapi Allah maha Tahu. Yang mau
masuk elektro ayo niatkan untuk menyelesaikan masalah listrik manusia. Yang mau
masuk teknik Industri, mari niatkan untuk membenahi organisasi perusahaan
masyarakat yang kacau. Dan lain sebagainya. Semua itu dalam bingkai ibadah
kepada Allah.
Selagi
sempat mari taubat
20:124. Dan barangsiapa
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami ak an menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta."
Itu peringatan dari Allah, barang siapa yang berpaling dari
peringatanNya (Adz-Dzikr = Al-Qur’an), maka penghidupan, urusan kehidupannya
akan rumit dan sempit. Sungguh dosa yang dulu kita perbuat, bagaikan
menciptakan ranjau demi ranjau di perjalanan hidup kita ke depan. Yang bila
meledak, akan membuat hidup kita rumit, sempit, dan serba susah. Sungguh kita
tentu tidak mau ranjau itu meledak saat SBMPTN dan menghancurleburkan hasilnya.
Sungguh masih ada waktu. Mari luangkan sejenak waktu kita, tuk runut
dosa-dosa kita semenjak lahir hingga sekarang. Dosa kepada Ibu, dosa kepada
teman, dosa kepada Allah. Maksiat mata kita, maksiat lidah kita, solat-solat
yang kita tinggalkan, amalan sunah yang kita sia-siakan. Kita runut untuk
dengan sungguh-sungguh, meminta maaf dan ampun kepada-Nya, berjanji untuk tak
ulangi. Kita meminta ampun dengan badan bergetar karena takut dosa itu akan
jadi bala di dunia dan akhirat. Naudzu billaah.
Mari
Berniat Jadi Pahlawan
47:7 Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama)
Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
Rosululloh SAW bersabda “Sesungguhnya ALLOH, para Malaikat,
semut yang di dalam lubangnya, bahkan ikan yang ada di lautan akan berdo’a
untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR. Tirmidzi).
Itu janji Allah. Bila kita mau
berusaha menyebarkan indahnya nilai islam (atau serig kita sebut berdakwah),
maka tak tanggung-tanggung, anggota penghuni langit dan bumi dikerahkan tuk
mendoakan kita. Tak hanya tahlilan warga 30 orang,bahkan ikan hingga semut pun
berdoa. Sponge bob sang penghuni bikini bottom pun mugkin akan mendoakan agar SBMPTN
kita sukses.
Sejauh ini saya masih percaya,
mengapa di sekolah saya, ekskul yang paling banyak meluluskan anggota ke ITB
adalah ekskul rohis atau DKM, adalah karena organisasi mereka “memaksa”
orang-orang di dalamnya berdakwah, dan mungkin terpapar pengaruh hadits di
atas. Wallahu’alam.
Seindah-indahnya adalah bila kita
lakukan dakwah ini semenjak kita kecil atau mungkin awal kelas tiga. Namun pun
sungguh bila ternyata kita dulu belum tahu hadits ini, maka lakukanlah
sekarang, niatkan berdakwah sejak sekarang. Bentangkan sajadah, angkat tangan,
lalu berdoa dan berjanji bahwa setelah SBMPTN ini kita akan membantu aa gym,
ust jefri dan anak-anak rohis sma pun kampus. Membantu mereka menyebarkan
islam. Membantu mereka berdakwah kepada masyarakat. Semoga Allah mengganjar
pahala niat kita.
Berterima Kasihlah
14:7. Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Setelah banyak nilai tryout kita yang hancur, atau kesedihan yang
kita rasakan, mungkin kita pernah mengeluh, menekuk wajah kita atau sekedar
menitikkan air mata. Namun cukup sudah itu semua, tarik wajah kita, usap air
mata kesedihan, dan tersenyumlah atas nikmat Allah yang telah diberikan pada
kita, dan katakan “Terima kasih ya Rabb”.
Terima kasih atas sekolah yang telah kurasakan belasan tahun. Terima
kasih untuk kesehatan yang Kau berikan di mayoritas umurku. Terima kasih ku
masih bisa punya pensil 2B. terima kasih ku masih bisa ikut bimbingan belajar.
Terima kasih ku masih bisa ikut tryout. Tulislah semua, dalam selembar kertas,
kalau perlu, untuk menyelaraskan kesungguhan kita.
Janganlah kufur, janganlah mengatakan bahwa Allah tak beri nikmat.
Sungguh mengerikan hukuman yang menanti kita bila kita berani melupakan semua
nikmat yang Allah beri.
Mari bersyukur dan rasakanlah keajaiban nikmat yang malah bertambah.
Mungkin bila kita bersyukur sudah ranking 100 maka Allah akan meningkatkan rangking
kita hingga 50. Bila kita bersyukur bisa jawab satu soal biologi, Allah akan
tambah nikmat dengan 10 soal Biologi yang benar. Bila kita bersyukur bisa lulus
pilihan kedua, atau bersyukur bisa hampir lulus pilihan pertama, mungkin Allah
akan tambahkan nikmat dengan lulus pilihan pertama. Wallahu’alam.
Prasangka
Baik pada Allah
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah
Ta’ala berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya
apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku
mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang
yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka
Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku
mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku
datang kepadanya dengan berlari-lari kecil”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Berprasangka baiklah
bahwa Allah tidak mungkin menyusahkan kita dengan SBMPTN ini. Yakinlah bahwa
hasil yang akan didapat adalah kebahagiaan. Hati-hati bila kita berprasangka
buruk, dan merasa kegagalan pasti datang, bukankah itu mendatangkan kegagalan
du dunia nyata? Wallahu’alam
Ibadah Sunnah
"Hamba-KU senantiasa mendekatkan diri kepada-KU dengan
melakukan hal-hal yang sunnah, sehingga AKU menyenangi dan mencintainya.
Karenanya AKU-lah yang menjadi pendengarannya yang dengannya ia
mendengar; AKU menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat;
AKU menjadi lidahnya yang dengannya ia bertutur kata;
dan AKU menjadi akalnya yang dengannya ia berpikir.
AKU menjadi lidahnya yang dengannya ia bertutur kata;
dan AKU menjadi akalnya yang dengannya ia berpikir.
Apabila ia berdo'a kepada-KU, niscaya AKU akan mengabulkannya;
apabila ia meminta sesuatu kepada-KU, niscaya AKU akan mengaruniainya;
dan apabila ia meminta pertolongan kepada-KU, niscaya AKU akan menolongnya.
apabila ia meminta sesuatu kepada-KU, niscaya AKU akan mengaruniainya;
dan apabila ia meminta pertolongan kepada-KU, niscaya AKU akan menolongnya.
Ibadah yang dilakukannya kepada-KU yang paling AKU senangi
adalah menunaikan kewajibannya dengan sebaik-baiknya untuk-KU."
Masih ada waktu. Kita jalankah ibadah sunnah yang bisa kita lakukan.
Besok, sempatkan sholat dhuha. Di malam, luangkan tahajud. Isi tiap detik
dengan dzikir. Niatkan bahwa ini untuk mendapatkan cintanya.
(HR Thabrani)
Tak inginkah kita bila
yang Maha Melihat membantu kita melihat kebenaran dalam persoalan. Tak maukah
kita bila setiap usaha kita dibantu oleh dzat yang Maha Kuasa?
Demikianlah
untaian-untaian ayat dan hadits yang menemani kita untuk menjalani SBMPTN
besok. Semoga bisa mengantarkan kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Mudah-mudahan Allah Menolong kita.
(Amu Darya)
0 Komentar