BANDUNG (13/4) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan segera membangun unit sekolah baru tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh kecamatan se-Provinsi Jabar. Saat ini, ada 129 kecamatan di Jawa Barat yang belum memiliki SMA Negeri.
“Dalam konteks kehadiran negara, negara wajar untuk mengelola dan untuk menyediakan layanan sekolah tingkat SMA. Negara wajib hadir di tiap-tiap kecamatan. Dan kita akan mempercepat kehadiran negara (di kecamatan),” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) ketika meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di SMA Negeri 6 dan SMK Negeri 12 Bandung, Senin (13/4).
Aher menegaskan kehadiran SMA-SMA di tingkat kecamatan dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan generasi muda yang cerdas di berbagai daerah.
“Ini adalah sebuah cara untuk supaya anak didik kita yang cerdas-cerdas dari perkampungan bisa menemukan momentumnya dengan hadirnya negara dalam bentuk SMA dan SMK di kecamatan," tambahnya.
Tentunya, lanjut Aher, rencana pembangunan SMA di kecamatan harus diiringi dengan jumlah tenaga pendidik yang cukup. Pemprov akan berupaya menghadirkan tenaga pendidik honorer dengan Upah Minimum Kabupaten-Kota (UMK), yang gajinya hampir mendekati gaji PNS.
Pemprov, jelas Aher, juga akan melibatkan masyarakat secara massif sebagai perwujudan tanggung jawab sosial untuk pendidikan.
“Alumni-alumni nanti akan kita sentuh. ‘Loh, anda jadi seperti ini gara-gara siapa? gara-gara sekolah, gara-gara SMA. Bantu dong (sekolah),' kan wajar,” ujarnya.
Aher pun mengungkapkan sekolah-sekolah di Jawa Barat siap menghadapi Ujian Nasional Online pada tahun 2016. Hal tersebut dilakukan agar pelaksanaan Ujian Nasional menjadi efisien serta mengurangi penggunaan kertas secara berlebih (less paper). Saat ini pelaksanaan Ujian Nasional Online masih dalam tahap uji coba dan hanya dilaksanakan oleh 57 sekolah (SMP dan SMA) di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat.
Sumber: Humas Pemprov Jawa Barat
0 Komentar