Orang Diam pun Bisa Celaka


Ilustrasi

Sering kita mendengar bahwa "Diam itu emas", bahkan itu sring menjadi senjata andalan orang saat dia berada situasi yang sulit, maka pada akhirnya dia akan diam. Dan memilih untuk menjadi penonton saja.
Tapi tahukah kawan, ada sesuatu yang begitu mengerikan, dan justru harus kita waspadai perihal sikap 'diam'. Mengapa? Karena di saat kita diam bukan pada tempatnya, bisa jadi kita akan mendapat imbas dahsyat nya. Bahkan sampai haru kita bawa ke akhirat nanti.
Bukankah dunia ini sudah cukup melelahkan?
Bukankah segala cobaan di dunia ini sudah cukup membuat jera?
Bukankah kita ingin di akhirat nanti kita menikmati hasil kebaikan kita?
Maka dari itu, mar kita mentadabburi salah satu hadist ini

"Sesungguhnya manusia itu apabila meihat kemungkaran dan mereka tidak mengubahnya, Allah akan menimpakan azab kepada mereka secara merata"
- HR Ahmad

Jika kita baca dan coba kita fahami, ternyata disaat kita diam saja dan tidak berbuat apa-apa saat melihat kemunkaran di sekitar kita, maka kita akan terkena azab Allah SWT. Betapa hadist ini menerangkan tentang rasa empati seorang mukmin, dimana dia tidak disarankan untuk memikirkan diri nya sendiri, tetapi dia pun harus memikirkan orang lain pula. Karena jika kita hanya diam saja dan tak berbuat apa-apa, kita sudah termasuk ke dalam orang yang merugi seperti hal nya yang diterangkan dalam QS. Al-Ashr 1-3 :

"Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran."

ternyata hanya orang-orang yang saling menasihati dalam kebenaran dan menasihati dalam kesabaranlah yang akan beruntung, maka dari itu hati-hatilah dengan keputusan diri saat akan diam. Saat melihat pemimpin yang zalim maka kita tidak bisa berdiam diri saja, dengan alasan kedzaliman yang dilakukannya tidak merugikan kehidupan kita, tapi bagaimana dengan saudara kita yang lainnya, yang ternyata kehidupannya tidak seberuntung kita? Apakah kita akan diam saja?

Kawan, bukankah dalam qur'an dikatakan setiap muslim adalah bersaudara, dan setiap muslim dan muslim yang lain bagaikan satu tubuh utuh. Jika satu bagian tubuh sakit, maka tubuh yang lain akan merasakan sakitnya. hati-hati lah dengan sikap diam kita, diam lah disaat memang kita belum tahu tentang suatu ilmu, agar kebodohan kita kita merambat pada orang lain.
Tetapi jika ada saudara muslim kita yang terdzalimi, diam nya kita menandakan kerasnya hati dan secara tak langsung diri ini menyatakan bahwa betapa pengecutnya diri ini. 

Jika memang belum bisa membela dengan perbuatan dan perkataann, maka selemah-lemahnya iman adalah lewat hati, dengan doa kita di setiap waktu-waktu yang di ijabah, kita doakan saudara kita, jangan sibuk mendoakan diri sendiri.

Karena disaat kita takut dengan kedzaliman maka itu menandakkan bahwa kita sudah berdamai dengan kedzaliman itu dan secara tak sadar kita menyetujui kedzaliman tersebut. Lalu dimanakah hati ini kita simpan? Apakah sudah terlalu keras untuk ber empati pada saudara nya yang kesulitan?

"Apabila kalian melihat umatku merasa takut kepada orang yang dzalim untuk mengatakan kepadanya 'Hai orang zalim!' maka berarti ia telah berdamai dengan mereka."
-HR.Ahmad


(Ipah)

Posting Komentar

0 Komentar