Teknologi : Sampaikanlah dengan Hati



Zaman ini, handphone sudah menjadi kebutuhan primer manusia di zaman modern ini. Bahkan sekelas pengamen pun pasti punya handphone.
Jika kita tengok orang di kanan kiri kita, pasti tangannya tidak terlepas memegang gadget. Seperti pernyataan pak Rhenald Khasali, "teknologi itu menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh."
Ironi memangn tetapi itulah kenyataan yang harus dihadapi.
Sudah banyak artikel yang membahas tentang pengaruh teknologi pada kesehatan. Namun penulis ingin mengupas secara sederhana, dampak teknologi terhadap perilaku manusia.
Kita mulai dengan kasus sederhana.
Siapa yang tidak mengenal tempat hang out bernama mall, pasti semua orang tahu, terutama para remaja. Dan weekend selalu menjadi waktu yang tepat untuk mengeksekusi hal tersebut. Dan hang out tak akan sempurna jika tak mengajak teman. Seperti biasa kita akan janjian 10-20 menit sebelum hang out. Tapi yang sering terjadi adalah saat teman kita telat dan melewati batas waktu yang dijanjikkan, kita pun akhirnya tanpa disadari kesal dalam hati dan mulai tak sabar.
Tanpa kita sadar, segala sesuatu yang sudah cepat di masa kini, mempengaruhi tingkat kesabaran kita juga. Terbiasa segala sesuatu dapat dilakukan dengan cepat, hingga untuk menunggu 10 menit saja bagaikan menunggu setahun. Bahkan bisa jadi orang yang begitu cerewet nya di media sosial, tetapi saat bertemu face to face, sepatah kata pun dia tak katakan bahkan menyapa pun enggan.
Tanpa disadari dengan teknologi, kita diajari untuk hidup enak tanpa hambatan. Padahal dunia ini keras dan tak semudah yang difikir, bahkan jika mereka tak bisa beradaptasi dengan lingkungan, akhirnya mereka pun akan tenggelam dimakan waktu. Kini kita begitu mudah mendapatkan informasi apapun, hingga era copy pastei mulai bermunculan. Tanpa mencari tahu terlebih dahulu sumber data yang ada.
Tanpa sadar kita mendidik diri kita menjadi orang yang mau diajak enaknya saja, padahal pada dasarnya, manusia itu harus kerja keras untuk hidup. Karena sesuatu yang melenakan biasanya melalaikan.
Mulailah untuk bijak dalam menggunakan teknologi, tdak digunakan secara berlebihan dan tetaplah untuk mengembalikan segalanya pada habitat nya. Dan jangan sampai segala hal di efisienkan dalam bentuk teknologi, karena banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dilakukan oleh alat. Tetapi sesuatu tersebut hanya bisa dilakukan lewat hati dan sampai ke hati.
Hal itu bernama dakwah, karena dakwah tak bisa hanya lewat sms atau poster atau video penyemangat. Tapi dakwah harus disampaikan lewat hati dengan penuh harap ridho Nya. (Ipah)

Posting Komentar

0 Komentar