Hari Anti Korupsi : Ternyata Aku Seorang Koruptor


Ilustrasi Korupsi
Tak terasa, Selasa 9/12 merupakan hari anti korupsi. Namun tak sedap rasanya jika kita hanya mencegah saja. Bisa jadi jika kita sudah mencoba, maka kita akan lebih tahu bagaimana rasanya menjadi koruptor. Sering kali kita menghujat para koruptor tapi, pernahkah kita berkaca, yakin diri ini tidak pernah korupsi? Benarkah diri ini bersih dari segala tuduhan dan jenis korupsi yang ada?
Bisa jadi ternyata kita juga sudah menjadi koruptor, koruptor tidak selalu tentang orang yang mengambil uang rakyat tetapi koruptor adalah orang yang mengambil hak yang bukan miliknya, itulah definisi koruptor.
Tahukah kalian awal mula seseorang bisa menjadi koruptor berasal dari kebiasaan kecil yang akhirnya menyebabkan dia melakukan sesuatu yang lebih besar. Saat kita akan membuat janji dengan kawan, tanpa sadar kita sudah korupsi waktu dengan datang terlambat, bagaimana jika sebenarnya kita sudah berangkat awal namun ada kejadian tak terduga maka kita menjadi terlambat, itu tak masalah jika kasusnya seperti itu. Yang menjadi kasus adalah saat kita tidak menggunakan logika kita saat berfikir, jika kita tahu jarak antara tempat kita dengan meeting point menempuh waktu 15 menit, setidaknya kita berangkat 20 menit lebih awal, tapi jangan sampai m-5 kita baru berangkat, itu sudah termasuk kita belajar menjadi koruptor dan tambahan lagi adalah mendzalimi kawan yang sudah membuat janji dengan kita.
Bagi para remaja, sering kali kita malu untuk jujur pada orang tua untuk meminta uang tambahan apalagi untuk acara hang out, jangan sampai demi menghalalkan segala cara kita berbohong meminta uang tambahan dengan tujuan membeli buku padahal tujuan sebenarnya untuk  hang out. Maka jangan heran jika uang nya tidak berkah dan membuat kita dihantui rassa bersalah.
Pernahkan kita sebagai muslim berfikir tentang hak saudara sesama muslim kita terhadap diri kita?
Ada yang masih ingat, apa saja hak-hak itu?

"Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam: 
(1) Jika engkau bertemu dengannya, maka ucapkan salam, dan 
(2) jika dia mengundangmu maka datangilah, 
(3) jika dia minta nasihat kepadamu berilah nasihat,
(4) jika dia bersin dan mengucapkan hamdalah maka balaslah (dengan doa: Yarhamukallah), 
(5) jika dia sakit maka kunjungilah, dan 
(6) jika dia meninggal maka antarkanlah (jenazahnya ke kuburan).” (HR. Muslim).


Sudah ingat? Lalu, sudahkah kita penuhi semua hak saudara kita, jika belum. Maka khawatirlah pada diri, jangan-jangan kita sendiri sudah mempunyai jiwa koruptor namun tak sadar.
Sebelum semua nya terlambat, maka perbaikilah, tidak perlu kita menjaga diri tiap jam, cukup tiap menit langkah dan perbuatan kita eksekusi penuh dengan waspada, maka itu sudah menjadi langkah awal yang baik.
Semoga Indonesia menjadi semakin baik dan dipenuhi oleh generasi yang mampu peka terhadap diri dan mampu meng upgrade diri sehingga saat di masyarakat, mampu membaca situasi dan masalah dengan tanggap dan solutif secara tepat. (Ipah)

Posting Komentar

0 Komentar