Selamat Jalan Ayi Beutik


Sabtu (9/8) siang, masyarakat Bandung dirundung sebuah kabar sendu. Seorang tokoh yang disegani banyak orang di Bandung bahkan hingga se-Jawa Barat, Ayi 'Beutik' Suparman meninggal dunia.

Siapa tak kenal Ayi Beutik? Sosoknya telah menjadi bapak bagi para pendukung kesebelasan sepakbola Persib Bandung selama kurang lebih dua puluh satu tahun. Juni 1993 lalu, ia bersama lima puluhan pendukung Persib yang setia menempati tribun Selatan stadion mendirikan kelompok super supporter Persib, yang hingga kini menjadi kelompok pendukung klub Sepakbola terbesar di Indonesia.

Ayi dikenal sebagai sosok yang fenomenal dan sering mengundang kontroversi. Terutama karena keberaniannya berdiri di barisan terdepan setiap kali Persib bermain. Sebagai 'Panglima', Ayi disegani karena perannya yang mampu mengarahkan para pendukung Persib di stadion. Darah pendukung Persib memang telah mengalir pada dirinya sejak kecil, turun temurun bahkan hingga ia sendiri berkeluarga. Bersama istri yang dinikahinya pada usia 37 tahun, Ayi membesarkan anak-anaknya dengan jiwa Persib, hingga dinamai Jayalah Persibku dan Usab Perning

Perannya sungguh dihormati bukan hanya oleh kawan melainkan juga oleh lawan. Sebagai panglima, lelaki bernama asli Ayi Suparman ini selalu berupaya mengamankan 'pasukan' yang dipimpinnya. Dari karakter dan pembawaannya yang santai, lulusan Teknik Geodesi ITB ini mampu membesarkan Viking hingga menjadi kelompok pendukung Klub Sepakbola percontohan dan memiliki usaha merchandise sendiri. Tak heran, sosoknya disegani bahkan oleh para pemimpin wilayah, seperti oleh Gubernur Jakarta masa Sutiyoso. Di Jawa Barat sendiri, Ayi dikenal dekat dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, karena sering bersilaturahim di Gedung Pakuan.

Satu hal yang selalu terkenang dari beliau adalah, setiap kali berdiri di barisan terdepan mendukung Persib bahkan hingga rusuh, Ayi selalu mengatakan "Membela harga diri ternyata rasanya bangga dan indah". Jiwa membela tanah asal kelahirannya memang menjadi ciri khas yang membuat karakternya begitu kuat di mata orang-orang yang mengenalnya.

Kini lelaki yang sangat dihormati keberadaannya itu telah pergi meninggalkan kita semua. Dirawat usai kecelakaan, akhirnya Ayi Beutik menghembuskan nafas terakhirnya. Kepergiannya tentu menyiratkan kesedihan mendalam terutama bagi para anggota Viking, tak terlepas pula masyarakat Jawa Barat yang turut menghormati perannya mengasuh para pendukung yang setia membela kesebelasan asal Bandung ini. Dunia sepakbola Indonesia telah kehilangan sosok yang turut membesarkan gemuruh Sepakbola di atas tanahnya. Semoga almarhum memperoleh tempat terbaik, serta yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Aamiin. (RD)

Posting Komentar

0 Komentar