69 Tahun Jabar : Dulu dan Kini

Gedung Sate tempo doeloe (kiri) dan sekarang (kanan)

Selasa (19/8) merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Jawa Barat, dimana lahirnya provinsi pertama yang berdiri di Negara Republik Indonesia. Hari dimulai nya penulisan tinta sejarah jawa barat sebagai sebuah provinsi. Mungkin dulu, jawa barat masih menjadi kawasan yang belum padat penghuni, namun jawa barat menjadi saksi bisu akan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan tanah air dari penjajah.

Dari perang secara fisik dengan bambu runcing, hingga pembungihangusan kawasan Bandung, hingga perlawanan secara perang pemikiran yang diperjuangkan oleh para cendekiawan kita, yaitu Ir.Soekarno dan Mohammad Hatta. Sejak dahulu jawa barat sudah menjadi kawasan strategis dalam pengembangan berbagai bidang. Baik itu pertanian, peternakan, perkebunan hingga pendidikan.

Namun karena keterbatasan SDM yang baru mencapai masa transformasi dari kaum yang terjajah menjadi kaum merdeka. Maka dibutuhkan waktu untuk menstabilkan segala aspek yang ada. Sehingga perjuangan itu baru dirasakan oleh kita, anak cucu yang dititipkan limpahan sumber daya yang tiada batas ini.

Dulu belum banyak transportasi dan kawasan industri yang beroperasi, namun kini jawa barat sudah menjadi kawasan padat nan ramai. Dan hampir menyamai keadaan ibu kota, namun bersyukur bahwa jawa barat kini tetap damai dan tertib. Dibalik kepadatan yang terjadi. Kini jawa barat pun bukan hanya terkeal dengan kawasan wisata nya namun menjadi kawasan yang masyarakat nya memiliki kepekaan terhadap tingkah laku beragama, sehingga dalam kesehariannya pun tidak ada pemisahan anatara agama dan kehidupan sehari-hari.

penghargaan yang diraih jawa barat
Di balik kawasan agamisnya, jawa barat pun tak lepas dari jasa gubernur dan wakil gubernur yang menjabat, yaitu Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar. Berbagai prestasi pun diraih oleh jawa barat dalam berbagai bidang. Dan ke depannya, jawa barat diharapkan dapat selalu berkembang dan memenuhi segala kebutuhan masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh pemerintah jabar di hari jadi yang ke-69 ini "Jabar Kahiji jabar Bestari".

Dibalik moderniasasi yang terjadi, bukan berarti menghilangkan tata krama dan budaya baik yang sudah ditanam sejak dulu, tatar Sunda yang terkenal dengan keramahan dan juga kesederhanaan nya.

Dan hal ini tidak akan tercapai oleh usaha satu atau dua pihak saja, tapi semua pihak harus bersatu demi tercapai nya tujuan baik ini. Karena bersama, maka masalah yang diselesaikan pun akan lebih banyak dan lebih efektif.

Dirgahayu jawa barat, semoga ke depannya kesejahteraan finansial makin meningkat dibarengi dengan meningkatnya kesejahteraan moral masyarakat. Dan berbagai sumber daya alam yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik kebermanfaatan nya. (Ipah)

Posting Komentar

0 Komentar