Siwak : Keajaiban Hadits Nabi dan Fakta Ilmiah




Baru-baru ini kita sering mendengar tag line “sikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam”. Tag line tersebut memang baik, karena memang sebagian dari masyarakat kita memang kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Betapa tidak, data yang bersumber dari Depkes menunjukkan bahwa   penyakit gigi dan mulut diderita oleh 90% masyarakat Indonesia dengan kategori  progresif artinya bila tidak dirawat/diobati akan makin parah dan bersifat irreversible yaitu jaringan yang rusak tidak dapat utuh kembali. Tapi tahukah anda? Islam mengatur hal tersebut kurang lebih 14 abad yang lalu. Ini merupakan salah satu bukti bahwa Islam agama yang benar dan Islam agama yang sempurna. Islam mengatur kehidupan kita dari bangun tidur sampai tidur lagi, dari ujung rambut sampai ujung kuku kaki. Inilah bukti Islam adalah agama yang sempurna. Betapa tidak, dari urusan ibadah, perdagangan, hubungan dan adab sesama manusia, adab terhadap alam dan makhluk hidup lain, bahkan makan, minum, tidur, kebersihan badan dan buang air besar pun diatur, tidak terkecuali kebersihan gigi dan mulut.
Kita sering mendengar hadits “Siwak adalah sumber kebersihan gigi dan keridhaan Tuhan.” (HR. Bukhari, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah). Atau hadits ini, “Sekiranya aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap menjelang shalat.” (Muttafaq ‘Alaih). Inilah bukti bahwa Islam memperhatikan kebersihan umatnya, bukan hanya kebersihan rohani, tetapi jasmani pun diperhatikan. Kurang lebih 14 abad umur hadits ini, sedangkan pada zaman itu manusia belum mengetahui fungsi, manfaat dan faedah dari siwak.
Siwak berasal dari pohon arak (Salvadora persica), dimana pohon ini dapat ditemukan di semenanjung Arab, Mesir, Afrika, dan Pakistan. Akan tetapi tidak semua bagian tubuh pohon arak/siwak dapat digunakan untuk membersihkan gigi, hanya akar bagian dalam saja yang dimanfaatkan. Setidaknya menurut penelitian mahasiswa Universitas Indonesia Zaenab dkk, siwak mempunyai banyak kandungan dan fungsi, antara lain dapat menyikat dengan baik, memberi busa pada mulut, meningkatkan air liur dan ramah lingkungan. Siwak jiga mengandung kurang lebih 19 zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan mulut. Kandungan  siwak antara lain: bahan antiseptik, asam tanat yang bersifat astringensia dan minyak atsiri meningkatkan air liur, dapat menghilangkan  plak  tanpa  menyebabkan  luka  pada gigi. Tentu saja manfaat tersebut dapat kita rasakan dari bahan alami, bukan dari pasta gigi yang mempunyai banyak bahan kimia, bahkan sampai rasa dan sensasi pada pasta gigi merupakan buatan.
Selain sehat, pahala pun kita dapat karena telah melaksanakan sunah Nabi. Dengan menggunakan siwak, selain manfaat dan faedah yang akan kita dapatkan, kita pun dapat mempraktikkan sunnah Nabi. Satu lagi, siwak merupakan bahan organik, yang tentu saja aman bagi manusia, sedangkan pasta gigi hanyalah produk buatan yang banyak menggunakan bahan kimia dalam pembuatannya, oleh sebab itu pasta gigi tidak boleh dimakan.  Sebagai umat Islam, tuntunan sunah Nabi merupakan sebaik-baik petunjuk setelah Al-Qur’an. Inilah Islam, mengenalkan sesuatu yang baik untuk umatnya. Seiring perkembangan sains dan teknologi, keajaiban-keajaiban itu dibuktikan secara bertahap, bukan hanya sebatas asumsi tetapi dibuktikan secara ilmiah, meskipun pada 14 abad yang lalu manusia belum mengerti, akan tetapi sekarang terjawab dengan menggunakan metode ilmiah dan penelitian. Alami dan sunah adalah kelebihan dari siwak dimana sunah tidak akan merugikan siapapun selama masih berada dijalur yang benar, untuk pilihan kembali kepada anda.(Noontiger)

Posting Komentar

0 Komentar