Solidarity Forever, dari Buruh KSPI untuk Prabowo




Hubungan calon presiden Prabowo Subianto dengan elemen buruh semakin harmonis. Hal ini terlihat dengan hadirnya Prabowo dalam peringatan hari buruh yang digelar oleh KSPI di Gelora Bung Karno 1 Mei yang lalu. Hal ini dibalas kemudian dengan hadirnya KSPI di sepanjang jalan menuju KPU saat pendaftaran maupun saat pengundian nomer urut.

KSPI sendiri adalah elemen buruh yang cukup besar dan terkenal dengan jargon "solidarity forever". KSPI membawahi beberapa federasi serikat pekerja besar. Salah satunya adalah FSPMI atau Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia. Anggota FSPMI mayoritas diisi oleh buruh yang bekerja di sektor otomotif, elektronik dan logam.

Saat pembahasan UU KAJS, elemen buruh ini adalah yang paling getol mendatangi gedung wakil rakyat dan istana negara. Secara berkala mereka terus melakukan berbagai aksi hingga akhirnya UU KAJS dapat disahkan. BPJS adalah produk turunan dari UU KAJS yang kini bisa dinikmati tak hanya buruh semata melainkan seluruh masyarakat Indonesia.

Saat acara debat calon presiden tentang ekonomi dan kesejahteraan sosial yang digelar ahad (15/6) lalu, perwakilan KSPI ikut hadir dan duduk di barisan pendukung Prabowo. Adalah Iswan Abdullah A Siata, putra lombok yang tercatat sebagai salah satu pengurus KSPI yang hadir dalam acara tersebut. Iswan Abdullah adalah orang kedua setelah Presiden buruh Said Iqbal.

Iswan sendiri pada pemilu lalu maju sebagai calon anggota legislatif. Beliau berjuang melalui bendera PKS dan bertarung di wilayah padat buruh Purwakarta, Karawang dan Bekasi. Walau tak berhasil menembus Senayan, suara yang dikumpulkan cukup signifikan. Terlebih suara itu berhasil didapatkan tanpa atribut memadai dan tanpa politik transaksional.

Ketika ditanya kenapa KSPI mendukung penuh Prabowo, Iswan menyatakan, karena Prabowo adalah tipe pemimpin yang memiliki daya tawar terhadap kepentingan asing dan bertekad memperbaiki BPJS yang telah bergulir sejak 1 Januari 2014.

"Kami telah berjuang sekuat tenaga mendorong agar jaminan sosial nasional melalui BPJS dapat berjalan dan melayani seluruh rakyat Indonesia. Kami berharap Prabowo meneruskan BPJS dan memperbaiki kekurangan. Bukan menggantinya dengan program lain." Papar Iswan. (eas)

Posting Komentar

0 Komentar