Prabowo-Hatta Ingin Kembalikan Aset Negara


"Di masa lalu, banyak aset negara terlepas dengan mudahnya ke dunia luar. Inilah awal mula potensi korupsi terjadi". Prabowo menuturkan bahwa negara Indonesia memiliki banyak kekayaan yang seharusnya membuat kehidupan rakyatnya sejahtera. Namun kenyataannya, praktik korupsi terus menggerogotinya hingga tak tersisa apa-apa bangsanya sendiri.

Segmen kedua debat Capres-Cawapres tadi malam membahas mengenai upaya kelanjutan program pemerintahan masa lalu dan pemberantasan korupsi. Masing-masing kandidat menyampaikan pandangannya terhadap hal tersebut. Dalam memandang penyelesaian kasus korupsi, menurut Prabowo tidak bisa dilepaskan dari terjaminnya kesejahteraan para pengelola aset negara. "Korupsi berasal dari mental takut miskin, merasa selalu kurang", tandasnya. Padahal kekayaan negara yang digadaikan justru itulah yang menyebabkan kemiskinan sistemik terjadi. "Hal ini ujungnya adalah pendidikan. Korupsi bisa ditumpas melalui pendidikan yang baik." lanjutnya.

Jika Prabowo memandang bahwa korupsi sistemik ini harus diselesaikan dari sisi pengelola aset negara yang merupakan pelaku potensial korupsi, maka Hatta melengkapi pernyataannya dengan menjelaskan agenda-agenda penting penguatan kinerja KPK. "Bahwa fungsi KPK yang ada saat ini telah baik, tapi belum seluruh fungsinya teroptimalkan. Ke depan, kita harus semakin memperkuat fungsinya yang lain demi penguatan proses penyelesaian kasus korupsi." jelasnya.

Pada segmen akhir, Prabowo dan Hatta Rajasa kembali menekankan pentingnya pengembalian aset negara. Menurutnya, kekayaan negara yang dimiliki dan dikelola dengan baik adalah penguat optimisme dalam membangun negeri yang kuat dan sejahtera. "Semanis apapun sebuah pemerintahan, negara ini takkan maju apabila kekayaannya tidak berada pada tempat seharusnya." pungkas Prabowo dalam sesi closing statement tadi malam. (RD)

*ilustrasi foto : republika.co.id