Melakukan Yang Kita Tahu



“Rasanya kita sudah melakukan semua yang kita tahu..” Kata Pak Haru Suandharu, Wakil Ketua DPD Kota Bandung di suatu evaluasi rangkaian sebuah acara yang saya ikuti. Ungkapan yang begitu bertenaga.
Saat kita menghadapi tantangan, kita sering pusing, bingung dan tersesat. Entah harus berbuat apa. Ada perasaan ragu, takut, khawatir akan gagal sehingga tak kunjung membuat kita beramal dan bekerja. Kita sudah tahu bahwa saat menghadapi tantangan, tugas kita adalah berikhtiar dan selanjutnya terserah Allah yang memberi hasil. Tapi pertanyaannya, ikhtiar apa? Pekerjaan apa yang harus dilakukan?
Ungkapan Pak Haru itu memberi sebuah petunjuk. Sudahlah, lakukan saja apa yang kita tahu : buat daftar solusi yang yang kita ketahui. Kalau bisa kerjakan semua ya kerjakan. Semakin banyak yang dikerjakan maka semakin banyak pahala yang kita dapat. Urusan hasil, serahkan pada Allah dengan penuh optimisme bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Allah akan memberi hasil yang terbaik. Berbaik sangka saja pada Allah. Sekalipun hasilnya berbeda dengan prediksi kita, ternyata itu tetaplah solusi yang baik. 

Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui (QS. Az Zumar : 39)
Saya mencoba mengaplikasikan rumus tersebut pada saat menjadi panitia Try Out tahun 2014. Saat itu saya memerankan tugas publikasi. Kami cukup melakukan segala hal yang kami bisa. Kami kirim sms ke semua nomor siswa yang kami tahu. Kami antar paket publikasi ke sekolah-sekolah, kami sebarkan pamflet publikasi di pintu gerbang sekolah, kami pasang spanduk, baligho, semuanya. Sambil segala persiapan berjalan kami simpan perasaan optimis agar awet bersemayam di hati. Kami berprasangka baik bahwa Allah tak akan mendzolimi. Kami berkeyakinan hasil terbaik akan tampil dan terjadi. Hasilnya? Try Out berjalan dengan peserta nyaris 400. Yah, hanya sepertiga dibandingkan hasil tahun lalu tapi kami sebagai panitia merasakan ketenangan sanubari. Kami sudah berbuat yang kami tahu, yang kami bisa dan semoga Allah menggariskan hal tersebut sebagai pahala.
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya (QS. Al Insyiqaq : 6)
Bagaimana bila kita tidak tahu harus berbuat apa? Da'i kondang, Abdullah Gymnastiar pernah menyampaikan sebuah cara : minta petunjuk dan minta ilham kepada Allah. Karena toh semua ide yang sudah kita tahu, sumbernya pun dari Allah. Selanjutnya kita akan diberi petunjuk melalui berbagai wasilah (jalan-red) : bertanya kepada teman yang tepat, membaca buku yang akurat, browsing website yang hebat, dan memperoleh ide yang kuat. Setelah kita tahu, ya tinggal lakukan.
Bagaimana bila kita tidak mampu melakukannya? Lakukan saja yang kita bisa! Saya pernah mengalami sendiri ketika membutuhkan layout designer untuk membuat spanduk. Saat itu hanya terbersit sebuah cara : minta tolong kepada teman. Namun baru saja saya meminta tolong, tiba-tiba di kotak masuk email ada orang lain yang mengirimkan desain yang saya butuhkan tersebut. Ajaib bukan? Bersama kesulitan ada dua kemudahan, ada dua solusi yang muncul dengan tiba-tiba. Ya intinya adalah lakukan yang kita bisa, berserah diri pada Allah, dan optimis serta berprasangka baiklah.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyiroh : 5-6)

Wallahu a'lam . (Rio Aurachman | @rio_aurachman)

Posting Komentar

0 Komentar