Hargai Masa Mudamu, Kawan!

Ilustrasi Gambar : el-asnawi.blogspot.com

Hidup itu bagaikan roda yang berputar, bisa jadi hari ini kita adalah orang yang selalu sukses dalam usaha kita, beberapa minggu, bulan atau bahkan tahun selanjutnya kita bisa menjadi orang yang sulit dalam mencapai apa yang kita inginkan.

Tahukah kalian? hal yang tidak pasti di dunia ini adalah Masa depan.
Tahukah kalian? hal yang pasti di dunia ini adalah Kematian.

Mengapa? Karena apapun cita-cita kita, apapun mimpi kita, kita tetap tidak bisa memprediksi akan menjadi orang seperti apa di masa yang akan datang. Tetapi, siapapun kita, dimanapun kita, kematian itu pasti mengikuti kita, meskipun kita tidak tahu waktu nya, tapi kita tahu jelas bahwa setiap insan yang hidup pasti akan mati.

Jika begitu, sebagai pemuda, bukankah kita seharusnya khawatir juga? Karena belum tentu yang umurnya sudah sepuh (baca : tua), mereka akan meninggal terlebih dahulu, bisa jadi kita yang masih muda, akan mendahului para kaum tua untuk kembali pada Sang Pencipta yang memiliki jiwa setiap insan di muka bumi.
Banyak fenomena yang terjadi di masa kini, dimana anak muda lebih banyak bersenang-senang untuk memuaskan keinginan jiwa muda mereka, banyak dari mereka yang pada akhirnya terjerumus dalam pergaulan bebas tanpa arah dan aturan. Banyak yang akhirnya meninggal di usia muda, karena stress akan pergaulan, efek konsumsi junk food, dll.

Padahal Rasulullah pernah mengatakan :
“Kedua kaki anak Adam tidak akan beranjak pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya sehingga ditanya tentang lima perkara; tentang umur pada apa ia habiskan, kepemudaannya pada apa ia hancurkan, hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia belanjakan dan apa yang telah ia kerjakan pada apa yang telah ia ketahui.”
[HR at-Turmudziy: 2416, Abu Ya’la, ath-Thabraniy, Ibnu ‘Adiy dan Ibnu Asakir. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan ]
Apakah sekarang kita masih mau membuang waktu kita, untuk hal yang tidak mendatangkan manfaat?
Apakah sekarang kita masih saja mau berjalan santai sedangkan kematian berlari menghampiri kita?

Sudah bukan alasan yang bijak,
“Iya kan Allah SWT menerima taubat hamba Nya yang mau berubah, ya udah nanti tinggal taubat aja kalo melakukan dosa.”
Apakah kita masih diberikan umur untuk bertaubat? Bagaimana jika nyawa kita dicabut saat kita sedang melakukan perbuatan dosa?
Adakah jaminan kita masih hidup saat kita berencana untuk bertaubat?
Ingin menjadi orang yang beruntung? Allah SWT sudah memberikan clue pada kita.
Yuk kita baca arti QS. Al-Ashr : 1-3!
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.”
(Al ‘Ashr: 1-3)

Mengapa harus penasaran dengan dosa? Jika memang bisa melakukan kebaikan, mengapa harus ditunda. Jangan sampai kita menyia-nyiakan masa muda kita untuk mengikuti bisikan syaitan. Karena musuh kita yang nyata adalah syaitan.

Bahkan syaitan sudah berjanji pada Allah SWT untuk selalu mengganggu anak cucu nabi Adam a.s
”Iblis menjawab karena Engkau (Allah) telah menghukum saya tersesat maka saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapat kebanyakan mereka bersyukur ( taat)”. (Al a’raf ayat 16-17)
Musuh kita ini kuat, maka bukan saat nya lagi kita bersantai-santai. Tapi kini saatnya kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, memaksimalkan potensi usia muda kita. Karena pemuda itu adalah Agent of Change.

Ingat pesan Bapak Proklamasi kita,
Berikan aku 1000 pemuda maka aku akan memindahkan gunung.
Bila jumlah itu tidak ada, berikan aku 10 orang pemuda yang cinta tanah air.
maka aku akan mengguncangkan dunia
- Soekarno.

Wallahu a'lam. (Ipah Umu Abiba)


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Masa muda seseorang terkadang berbeda, terkadang masa mudaku buruk dan masa mudamu lebih baik... Dan yang paling tepat adalah menyadari banyak hal selagi kita masih muda, agar di hari tua tidak menyesal.

    BalasHapus