Program Brigadir RW Berhasil Turunkan Kejahatan Hingga 42 Persen

BANDUNG, (PRLM).- Polrestabes Bandung mengklaim bahwa program Brigadir RW sukses besar, hal tersebut bisa dilihat dari data statistik bahwa setelah program itu dijalankan, kejahatan menurun hingga 42 persen, selain karena Brigadir RW hal tersebut dipicu dengan pembatasan jam operasional tempat hiburan malam hingga pukul 00.00.

Dengan adanya program tersebut, menurut Kapolrestabes Bandung, Mashudi, kondusifitas keamanan khususnya di Kota Bandung nampak terlihat dan sudah bisa dirasakan masyarkat.

Bahkan hingga saat ini berdasarkan laporan, angka kriminalitas menurun drastis. Jika sebelumnya dalam satu hari bisa mencapai 18 laporan, namun setelah berjalannya program tersebut laporan menurun menjadi 7 laporan.

"Sekarang laporanya cuman 7 - 5 laporan, ini termasuk C3 (curat, curas, dan curanmor), meski baru beberapa pekan, ini program Brigadir RW dan rekomendasi pembatasan hiburan malam sudah dapat dirasakan masyrakat," ujar Mashudi saat diwawancarai di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa Kota Bandung, pada Minggu, (23/3/2014).

Mashudi menjelaskan bahwa dengan adanya program Brigadir RW saja, membantu kinerja kepolisian seperti halnya kecepatan informasi baik berupa permasalahan di lingkungan RW maupun informasi lainnya seperti bencana dan kejahatan.

"Sangat membantu informasi, contohnya tentang luapan air dari Sukasari Sukajadi, yang menginformasikan ke brigadir RW tentang luapan air itu," katanya.

Selain itu, Mashudi pun sempat mengatakan adanya laporan lainnya seperti pengungkapan minuman keras ilegal jenis ciu pada tanggal 12 maret 2014 lalu di Jalan Cisaranten No 11 Kecamatan Arcamanik, merupakan hasil dari laporan anggota Brigadir RW. Hal tersebut merupakan salah satu efektifitas program Brigadir RW yang dilaksanakan di Kota Bandung.

Lebih lanjut, dengan adanya program tersebut, sekecil apapun permasalahan di bawah wilayah RW selalu dapat disampaikan kepada Polrestabes Bandung. "Sehingga kami dari kepolisian dapat langsung mendatangi, dan mencari jalan keluarnya," katanya.

Selain itu contoh lainnya adalah jika ada pemuda yang mabuk-mabukan, maka nantinya Brigadir RW dapat mengingatkan mereka untuk tidak melakukan hal itu. "Jadi mereka sekalian bersosialisasi juga," ujarnya.

Sementara itu sebanyak 1.561 Brigadir RW melayani masyrakat disekitar RW serta di wajibkan melaporkan tentang kegiatan dan permasalahan di RW masing-masing, selain itu, kepolisian pun terus melakukan rapat evaluasi guna menampung segala masukan dan permasalahan di setiap RW. (A-211/A-108)***

Posting Komentar

0 Komentar