Banjir Melanda Inggris, Politisi Inggris Salahkan Negara Yang Menentang Kitab Suci


Banjir tak hanya melanda Tanah Air, tapi juga negara di belahan Eropa, Inggris. Sejumlah wilayah Negeri Kerajaan ini diterjang banjir dengan ketinggian air rata-rata sekitar 1 meter.

Politis Inggris David Silvester menilai banjir di Inggris merupakan sebuah bencana yang terjadi akibat disahkannya pernikahan gay. Dia mengkritik keras Perdana Menteri (PM) David Cameron yang melegalkan pernikahan gay di Inggris.

Menurut Silvester, dirinya telah memperingatkan Cameron bahwa keberadaan pernikahan gay bisa membuat negara dirundung bencana. Dan kini terbukti bahwa bencana banjir telah terjadi di Inggris.

"Saya pernah menulis surat ke Cameron pada 2012 untuk memperingatkan bakal ada bencana, sehingga ia bisa menghentikan itu (pengesahan UU Gay)," kata Silvester, seperti dimuat News.com.au, Minggu (19/1/2014). "Pak Cameron bertindak arogan melawan kitab suci."

Lebih lanjut, politisi dari Partai Kemerdekaan Inggris (Ukip) itu menjelaskan, suatu negara yang bertindak menentang dengan ajaran yang ada di kitab suci bakal dilanda bencana alam, badai, penyakit, wabah penyakit, dan perang.

"Ini merupakan suatu kesalahan. Bangsa ini telah menderita oleh badai dan banjir," ujar Silvester. "Makanya jangan main-main dengan Tuhan."

Beberapa jam kemudian, Pihak Partai Ukip mengonfirmasi bahwa pernyataan Silvester tidak mewakili nama partai, tapi dirinya pribadi sebagai politisi. Belum ada tanggapan dari PM Cameron atas celotehan Silvester.

Pada Juli 2013, Parlemen Inggris mengesahkan UU Pernikahan Gay. Ketua parlemen Inggris John Bercow mengatakan, persetujuan pihak kerajaan telah diberikan pada 17, sehari setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk mengesahkan pernikahan gay di wilayah England dan Wales.

Dengan adanya UU, pasangan gay boleh menikah dalam seremoni agama dan sipil di England dan Wales. UU ini juga mengizinkan pasangan yang sebelumnya telah hidup bersama untuk meresmikan hubungan mereka dalam pernikahan. (liput6/Acw)

Posting Komentar

0 Komentar