Menjawab Syubhat PKS | Wawancara Buletin Informatika Kairo dengan Ketua BHLN PKS, Dr. Taufik Ramlan Wijaya



Kalau Bapak berkenan menjawab, sekiranya dalam rangka apa kunjungan ke Mesir ini?
Untuk melakukan ri’ayah kader dan juga PKS di sini. Ini sebenarnya termasuk bagian program rutin, karena PKS mempunyai perwakilan PIP di 22 negara.

Bagaimana kesan Bapak sendiri melihat dinamika di sini?
Saya kira positif. Ketika PKS mengadakan acara banyak masyarakat yang hadir. Atau misalkan Muhammadiyah membuat acara, yang lain datang juga. NU membuat acara, yang lain datang juga. Ini kan berarti tidak ada sekat-sekat. Memang secara kelembagaan punya logonya masing-masing. Tapi kalau diundang, datang. Saya melihat di situ ada kerukunan.

Apakah ini berarti terdapat toleransi antar lembaga?
Artinya di situ ada dialog dan komunikasi. Bahwa diawal-awal era reformasi masih agak kagok, itu hal yang wajar. Sama misalnya seperti Antuma (menunjuk ke pewawancara, red.), awalnya sering ketemuan. Lama-kelamaan masing-masing punya pacar. Kemudian salah satunya nikah duluan, akhirnya jarang ketemu. Awalnya memang tensinya agak tinggi. Tapi lama-lama ya sudahlah, nanti juga akan mengerti. Apakah mungkin nanti tensinya kembali menghangat? Ya mungkin. Misalkan ada yang ganggu, ada yang iseng, ada yang manas-manasin atau ada yang tidak suka. Tapi saya kira orang Indonesia tidak suka konflik.

Apa urgensi pembentukan partai di kalangan Mahasiswa sendiri?
Seperti tadi saya katakan, perwakilan PKS itu ada di 22 negara, bukan hanya di Mesir. Bahkan rata-rata, semua komunitasnya pelajar. Bahkan ketika pertama saya jadi ketua PKS (di Inggris) juga masih pelajar. Kenapa saya mau dan tertarik ke dalam partai politik? Ya karena saya mendapatkan wadah untuk berekspresi, ada hal-hal di dalamnya yang tidak bisa diakomodir oleh lembaga lain. Misalkan ormas, maka saya bisa lebih mudah –karena tidak ada kepentingan politik- untuk belok ke partai lain, tapi di sisi lain saya juga perlu pembinaan di bidang politik saya. Juga untuk  perubahan negara kan bermacam-macam, ada yang bisa dilakukan dengan ormas, ada yang tidak bisa. Contohnya merubah Undang-Undang, siapa yang merubah Undang-Undang? DPR. Nah, di DPR siapa isinya? Orang parpol. Berarti kalau Antum mau mengubah Undang-Undang harus masuk parpol.

PKS sendiri berbasis ideology Islam atau Nasionalis?
Islam, bahkan kalau Antum lihat di AD/ART sendiri kan Islam.

Bagaimana dengan sikap PKS yang menjalin hubungan dengan partai sekuler semisal di Australia dan China sendiri?
Begini. Kita kan sedang tidak beraliansi ideologis. Tapi kita melakukan kerjasama dalam bidang yang sudah kita batasi. Dalam bidang apa? Misal dalam bidang ekonomi, perdagangan, kebudayaan, dan banyak lagi. Kalau kita menggunakanmindset dan penerapan ideologis, jangankan kerjasama dengan orang luar Muslim, orang beda karakter ibadah saja itu tidak mau ketemu.

Seberapa penting dakwah ini dalam parlemen atau pemerintahan?
Dakwah itu kan mengajak manusia kepada kebaikan. Dengan cara mengajak, memberi tahu, dan apapun yang baik. Ia tidak terbatas di kalangan masyarakat umum saja. Dakwah bisa juga di parlemen, bisa juga di pemerintahan. Bukan berarti misalkan saya jadi menteri, kemudian membuat pengajian di kementrian saya. Bukan begitu. Akan tetapi, bagaimana program-program departemen itu mengajak kepada kebaiakan. Itu salah satu metode dakwah.

Politik itu sendiri merupakan kawasan yang kotor, sedangkan PKS membawa embel-embel partai Islam. Bukankan itu akan mencinderai citra Islam?
Kalau politiknya kotor berarti musti dibersihkan. Nah, ketika kita akan membersihkan kemudian kecipratan najisnya, itu mungkin saja. Resiko. Sama seperti Antum ketika buang air kecil di toilet, kemudian terciprat mengenai kaki, itu kan najis. Itu contoh. Kemudian nanti Antum bersihkan lagi. Masalahnya begini, kalau semua kekuatan Islam tidak ada yang terjun ke politik, terus siapa nanti yang mengurus politik kita? Orang-orang jahat? Sementara kan negara kita mayoritas muslim. Terus bagaimana dengan kepentingan umat Islam? Sedangkan di negara yang mayoritas umat kristiani sendiri, kepentingan umat kristiani terpelihara. Ketika saya di Australia dan Inggris, kepentingan mereka terpelihara tanpa mengatakan itu negara Kristen.

Kemudian apa pandangan Anda tetang khilafah Islamiyah?
Masalah khilafah Islamiyah kita perjelas dahulu, apakah kita berbicara label atau esensinya? Kalau berbicara label, itu akan menjadi persoalan. Tapi kalau berbicara esensinya itu akan baik-baik saja. Coba Antum lihat Uni Eropa, bukankah itukhilafah Nashraniyah? Karena sampai sekarang Turki tidak bisa (masuk ke dalam Uni Eropa, red) sedangkan negara yang memiliki pandangan datar masuk, seperti Ceko. Kenapa? Uni Eropa meskipun tidak tertulis, mereka adalah khilafah Nashraniyah. Dan justeru akan menjadi aneh kalau Turki menjadi anggota.

Beredar kabar PKS akan dibubarkan karena sering melakukan kesalahan. Apa benar?
Kalau mau mengukur persepsi masyarakat, bisa dilihat dari hasil pemilu. Kita sangat menyayangkan, parpol yang dahulu ikut pemilu hanya sedikit partai Islamnya. Jadi semakin banyak partai Islam yang ikut pemilu, itu akan semakin bagus. Karena boleh jadi pemilih PKS adalah segmen-segmen tertentu. Daripada teman-teman dari segmen lain tidak memilih karena tidak ada kesolidan, dan menjadi golput, lebih baik mereka memilih parpol islam lain.

Dampak dari kasus Pak Luthfi Hasan Ishaq dan terpilihnya Anis Matta sebagai Presiden PKS sendiri seperti apa?
Untuk internal partai sendiri Alhamdulillah masih solid. Bahkan setelah Pak Luthfi mengajukan pengunduran diri, kemudian Pak Anis sebagai Presiden, kemarin sempat roadshow ke beberapa kota. Ke Bandung, Cirebon, Jogja, Surabaya, Bali, ke Medan juga. Setiap beliau hadir di setiap kota, kader dan simpatisan melebihi kapasitas ruangan. Artinya tetap solid. Kalau dibilang kepemimpinan Anis Matta punya terobosan baru, tidak juga. Karena kan kita melihat, yang lain juga sedang terkena musibah, seperti Demokrat, Golkar, dan lain-lain. Kita terus mencoba untuk terus melakukan konsolidasi. Alhamdulillah, kader dan simpatisan juga masih tetap kokoh. Ada koordinasi dengan DPD, DPW, DPC, dan lembaga-lembaga internal agar tetap solid.

Apakah ada program kerjasama dengan Mesir?
Kalau dengan Mesir kita belum ada rencana. Sebagai partai berkuasa, sebab kita berkoalisi dengan pemerintah, kita mengkoordinasikan pertemuan Pak SBY dengan Mursi. Kita menyambut baik proyek kerjasama dengan negara-negara Arab. Karena kita melihat negara Eropa sedang krisis sedangkan negara-negara Teluk sedang booming. Termasuk di Mesir karena potensinya besar.

Apakah PKS lahir dari rahim Ikhwanul Muslimin (IM)?
Dari pemikiran kita mengadopsi IM, kemudian dari salah satu lembaga di Turki. Kenapa begitu? Karena ketika kita membahas konsep kenegaraan nyaris ulama-ulama kita di Indonesia menafsirkan adanya praktik agama dan negara. Jadi tidak ada kaitannya dengan IM.

Menurut Anda apa perbedaan antara politisi dengan negarawan?
Ini bukan menurut saya. Kalau Antum membaca buku referensi, politisi itu dia berpikir untuk diri sendiri dan kekuasaan sesaat. Kalau negarawan dia berpikir untuk bangsa ini, kemudian jangka panjang. Sehingga dalam bahasa Inggris, makna politisi adalah berpikir dan berbuat untuk pemilihan berikutnya. Sedangkan negarawan adalah berpikir dan berbuat untuk generasi selanjutnya. Dan kita PKS ingin mencetak pemimpin negarawan. Karena kalau kita berpikir ingin jadi politisi maka akan hancur sendiri tanpa dihancurkan.

Bagaimana dengan pelajar Al-Azhar yang fokus di bidang syariat masuk ke dunia politik dan bukankah nanti akan menjadi bulan-bulanan orang?
Pastinya. Tadi dibilang politik itu kotor. Nah, dibersihakan dengan orang-orang seperti ini, para ulama. Masalahnya mereka belum dibenahi. Belum dibriefing politiknya. Kalau politiknya dibenahi maka akan menjadi baik. Sama dengan pisau saja. Negara kita juga begitu, kadang main tabrak saja. Maka pasca reformasi, orang-orang seperti itu (ulama, red) yang dibutuhkan.

Bagaimana hubungan PKS dengan Palestina dan Israel?
Kalau dengan Israel sudah jelas. Selama mereka masih menjajah Palestina berarti masih menyalahi UUD 45. Karena kita anti penjajah. Dan itu tidak hanya PKS, pemerintah kita juga begitu. Negara kita mendukung Palestina. Bahkan ada yang berangkat lagi ke Palestina dari DPR. Jadi semuanya, pemerintah, DPR, MPR semuanya pro-Palestina.

Bagaimana kesan masyarakat kepada kader-kader PKS yang eksklutif?
PKS tidak pernah mengajarkan eksklusivitas. Islam juga tidak pernah mengajarkan itu. Itu boleh jadi karena karakter pribadi. Kedua, mungkin lingkungan yang melingkupi dia. Dan dia harus bisa dan berani keluar dari keterkungkungannya. Bukan mentang-mentang di parpol tidak ada hubungannya dengan orang luar. Muslim itu harus bisa berinteraksi dengan yang lain.

Pesan Anda untuk mahasiswa Indonesia di Mesir?
Berharap mahasiswa di sini nanti mampu membangun dan mengembangkan bangsa. Jangan pernah berpikir bahwa ustadz yang mempunyai latar belakang keagamaan tidak cocok di pemerintahan. Sebaliknya, dia harus masuk ke semua lini. Hanya saja harus dengan kesatuan bersama, tidak sendiri-sendiri. Jangan seperti anak domba sendiri yang akan dimakan serigala. Mereka harus berjalan bersama-sama. Jangan pernah takut masuk politik. Coba saja. Jadi teman-teman di sini harus menempa dirinya untuk menguasai ilmu-ilmu atau skill di luar bidang keilmuannya. Misalnya bagaimana memiliki kemampuan berpikir strategis, memenej kepengetahuan, kemudian merencanakan masa depan. Sebab kalau dengan ilmunya sendiri, seperti orang yang makan kapur saja.



*Ditulis ulang dari buletin Informatika Edisi : 168/ 1-15 April 2013

Posting Komentar

0 Komentar