Tangkubanparahu Masih Waspada, BPBD KBB Siapkan Jalur Evakuasi

Gunung Tangkuban Parahu yang biasanya kerap dikunjungi
wisatawan, kini dalam status waspada


NGAMPRAH, (PRLM).- Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu masih dalam status waspada, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah menyiapkan jalur evakuasi pengungsian. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, apabila nantinya status vulkanik Gunung Tangkubanparahu meningkat.
"Kami telah menyiagakan pos evakuasi di Desa Cikole Kecamatan Lembang. Akan tetapi, kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Soalnya, peningkatan status tidak akan begitu saja terjadi. Apalagi, sebelum menginjak status awas, masih ada tingkatan status siaga," katanya saat dijumpai di Pos Pengamatan Gunung Tangkubanparahu, Desa Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (26/8/12).
Lebih lanjut dia mengatakan, selain pos evakuasi, pihaknya telah berkoordinasi dengan puskesmas di beberapa desa, seperti Desa Cikole, Jayagiri, Lembang, Cibodas dan Parongpong. Rencananya, ucap dia, puskesmas dijadikan sebagai tempat evakuasi pengungsian sementara.
Dalam menentukan proses evakuasi, tutur Maman, BPBD KBB berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jabar dan BPBD Kabupaten Subang. Upaya tersebut, kata dia, baru dilakukan setelah ada kebijakan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ketika ditanyakan kemungkinan penutupan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkubanparahu untuk wisatawan, dia menuturkan, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada Kepala PVMBG, Surono. "Beliau berwenang menentukan, TWA Tangkubanparahu masih dapat dikunjungi atau tidak. Soalnya, rekomendasi zona aman sejauh 1,5 Km dari tepi Kawah Ratu pun berasal dari Pak Surono," katanya.
Meskipun pengunjung tetap dapat berkunjung ke TWA Gunungparahu, dia mengimbau wisatawan supaya tidak memarkirkan kendaraan menghadap ke kawah. Dengan demikian, kata dia, wisatawan mampu cepat meninggalkan lokasi apabila terdapat peringatan menjauhi kawah dari PVMBG atau pihak pengelola.
Pengamat gunung api dari PVMBG Johan Kusuma menegaskan, sampai saat ini belum ada peningkatan status aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu. Akan tetapi, dia mengungkapkan, peningkatan jumlah gempa dangkal per hari sempat mengalami peningkatan pada Minggu (26/8).
"Ketika itu, sempat terjadi 17 kali gempa dangkal per hari. Rinciannya, 4 kali terjadi pada pukul 00.00-18.00, sedangkan 13 kali terekam dari pukul 18.00-24.00," tuturnya.
Kejadian gempa dangkal per hari pada Minggu (26/8/12), ucapnya, kembali menurun pada Senin (27/8). Menurut Johan, pada Senin, hanya terjadi 10 kali gempa dangkal per hari. Pada hari itu, dia menambahkan, pihaknya merekam aktivitas tremor selama 2 jam 15 menit.
Kendati demikian, Johan mengatakan, fenomena alam tersebut masih dibawah durasi kejadian tremor pada Jumat (24/8/12). Soalnya, pada Jumat dini hari, terjadi tremor selama empat jam secara berkesinambungan.
Mengenai kandungan kimia gas dari Kawah Ratu, Johan mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan. Alasannya, penentuan kesimpulan harus berdasarkan dari hasil rekapitulasi data pemeriksaan.
"Sampai saat ini, kami belum merekapitulasi pemeriksaan kandungan kimia gas Gunung Tangkubanparahu. Kami harap, dalam waktu dekat, PVMBG dapat memberikan kesimpulan terkait status vulkanik," tuturnya.
Bukan hanya itu, Johan menuturkan, perpindahan hewan dari habitatnya pun dapat menjadi indikasi. Namun, dia menegaskan, hal tersebut tidak menjadi acuan utama dalam mengindikasikan peningkatan status aktivitas vulkanik.
Sementara itu, Kepala Desa Cicadas Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang, Uung Ruhiyat membantah isu telah terjadinya perpindahan satwa yang berasal dari Gunung Tangkubanparahu ke pemukiman warga. Meskipun terdapat satwa di wilayah Desa Cicadas, dia menuturkan, kondisi itu biasa terlihat.
"Belum ada pelaporan dari warga yang menemukan satwa dari Gunung Tangkubanparahu. Masyarakat pun tidak terpengaruh dengan status vulkanik Gunung Tangkubanparahu, karena masyarakat masih beraktivitas seperti biasa," katanya. (A-206/A-108)***
[pikiran-rakyat.com]

Posting Komentar

0 Komentar