Anggota DPRD Kota Bandung, Andri
Rusmana, menyoroti postur anggaran Pemkot Bandung yang dinilai masih terlalu
terbatas untuk menjawab besarnya kebutuhan infrastruktur di kota ini.
Menurutnya, dengan anggaran
sekitar Rp500 miliar lebih, pemerintah harus menetapkan skala prioritas yang
jelas.
“Kalau dibagi rata ke semua
sektor, itu sama saja seperti menggarami lautan. Tidak akan kelihatan
hasilnya,” ujarnya.
Andri menilai, pemerintah perlu
membuat fokus anggaran tahunan agar hasil pembangunan bisa dirasakan
masyarakat.
“Misalnya tahun ini fokus ke
penyelesaian banjir, tahun depan ke sampah, lalu tahun berikutnya ke isu lain.
Jadi ada progres yang terlihat,” kata dia.
Politikus Partai Keadilan
Sejahtera ini juga menyinggung bahwa persoalan infrastruktur di Bandung jauh
lebih besar dibanding kemampuan keuangan daerah. Apalagi jika dibandingkan
dengan kota lain seperti Surabaya atau Medan, kemampuan fiskal Bandung dinilai
masih tertinggal.
Ia juga mengingatkan agar belanja
daerah tidak terjebak pada kegiatan seremonial yang tidak berdampak langsung.
“Hal-hal yang tidak terlalu
mendesak sebaiknya ditunda dulu. Kita fokus ke persoalan strategis kota,”
tegasnya.
Terkait masalah banjir, Andri
menekankan pentingnya penyelesaian masterplan sistem drainase yang hingga kini
belum tuntas. Ia meminta Pemkot segera memetakan wilayah hulu hingga hilir agar
penanganan banjir bisa menyeluruh. Selain itu, komunikasi lintas daerah juga
harus diperkuat.
“Banyak saluran air dari
Kabupaten Bandung ke Kota Bandung yang menyempit bahkan ada yang tertutup. Ini
perlu dibicarakan dengan pemerintah kabupaten dan provinsi agar solusinya
terintegrasi,” ujarnya.
Andri berharap, Pemkot Bandung
bersama DPRD dapat duduk bersama menyusun prioritas anggaran yang efektif.
“Masalah makin banyak, tapi
kekuatan anggaran makin turun. Maka yang dibutuhkan sekarang bukan hanya uang,
tapi juga arah dan fokus yang jelas,” tandasnya.
0 Komentar