DPRD Kota Bandung Dorong Siskamling Siaga Bencana Jadi Upaya Mitigasi Warga

 

Kegiatan Siskamling Siaga Kebencanaan yang dilaksanakan di sejumlah wilayah Kota Bandung dinilai sebagai langkah positif dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi I DPRD Kota Bandung, Ahmad Rahmat Purnama saat menanggapi pelaksanaan kegiatan tersebut di tingkat RW.

Menurut Ahmad Rahmat, kegiatan ini bukan merupakan inspeksi mendadak (sidak), tetapi merupakan forum ekspose bagi warga untuk menyampaikan kondisi lingkungan serta potensi bencana yang ada di wilayah mereka.

“Saya melihatnya positif, karena sebelumnya sudah dikonfirmasi dulu ke pihak RW. Jadi bukan sidak, tapi bentuk mitigasi kebencanaan,” ujarnya di Bandung, Senin (3/11).

Ahmad menuturkan, kegiatan Siskamling tersebut kerap dihadiri oleh Wali Kota Bandung bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta anggota DPRD di daerah pemilihannya. Tujuannya agar setiap potensi masalah seperti banjir, penumpukan sampah, hingga stunting, dapat langsung diketahui dan ditindaklanjuti oleh instansi terkait.

“Dengan melibatkan OPD, permasalahan di lapangan bisa segera ditangani. Harapannya, tidak hanya bergerak saat ada Wali Kota, tapi ditindaklanjuti secara berkelanjutan,” kata Ahmad.

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Kelurahan Cigending, yang kerap mengalami banjir. Untuk mengurangi risiko tersebut, telah dilakukan kajian pembuatan sumur resapan berukuran 3×2 meter di lahan milik warga.

“Pemilik tanah sudah mengizinkan, tinggal kita monitor efektivitasnya. Langkah seperti ini perlu dikembangkan di wilayah lain,” tambahnya.

Selain aspek mitigasi, Ahmad juga menyoroti adanya kegiatan sosial seperti pembagian paket sembako dari Dinas Sosial dalam rangkaian kegiatan tersebut.

“Biasanya ada sekitar 20 paket per titik untuk warga yang membutuhkan. Dari sisi anggaran, kami di DPRD turut mendukung kegiatan semacam ini,” ujarnya.

Sebagai penutup, Ahmad menegaskan bahwa penanganan banjir dan stunting harus menjadi skala prioritas dalam kebijakan pembangunan dan penggunaan anggaran.

“Efisiensi boleh dilakukan, tapi dua isu itu tidak boleh diabaikan, karena langsung menyentuh kehidupan masyarakat,” tandasnya. 

 

Posting Komentar

0 Komentar