Komisi II DPRD Kota Bandung meminta
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) lebih serius menggali potensi pajak dari
berbagai sektor, seperti restoran, reklame, hingga parkir yang dinilai belum
tergarap maksimal.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota
Bandung, Siti Marfuah, menegaskan bahwa kunci peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) adalah data wajib pajak yang lengkap dan akurat. Namun, hingga
kini Bapenda disebut belum memiliki basis data yang kuat untuk menentukan
target pendapatan secara tepat.
“Bapenda seharusnya berpusat pada
pendapatan. Tapi angka pastinya belum bisa ditentukan karena datanya belum
ada,” ujar Siti.
Menurutnya, sektor kuliner
menjadi contoh nyata potensi pajak yang besar di Kota Bandung. Sebagai kota
wisata kuliner, banyak restoran dan kafe yang viral di media sosial namun belum
tentu seluruhnya terdata sebagai wajib pajak.
“Potensi pajak restoran ini luar
biasa. Banyak hidden gem yang ramai pengunjung, tapi belum tentu semua
terdata,” katanya.
Siti menilai, optimalisasi pajak
restoran tidak hanya akan meningkatkan PAD, tetapi juga berdampak pada
kesejahteraan masyarakat.
Selain sektor kuliner, ia
menyoroti Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) dari tenaga listrik yang belum
memiliki data pelanggan secara pasti. Padahal, data tersebut penting untuk
menghitung potensi pajak yang bisa digali.
“Kalau berbasis data, kita bisa
tahu potensi mana yang sudah dimaksimalkan dan mana yang belum,” ujarnya.
Ia juga meminta evaluasi terhadap
efektivitas alat rekam transaksi yang digunakan untuk memantau omzet wajib
pajak. Menurutnya, alat itu perlu dipastikan benar-benar efisien dan tidak
mudah dimanipulasi.
Sementara di sektor reklame, Siti
menyebut masih banyak papan reklame yang tidak berizin sehingga berpotensi
mengurangi pendapatan daerah.
“Kalau reklame tertib, PAD pasti
naik. Kami siap mendukung langkah Bapenda untuk penertiban,” tegasnya.
Siti juga mendorong percepatan
pendataan wajib pajak, terutama pada sektor restoran dan parkir yang memiliki
pergerakan sangat dinamis.
“Restoran tidak perlu menunggu
pembangunan baru. Cukup lihat mana yang sedang ramai dan potensial, itu bisa
langsung dimasukkan ke basis data pajak,” jelasnya.
Menurutnya, pendataan titik
parkir juga penting agar Bapenda dapat menentukan target pajak secara akurat.
“Tanpa data awal, sulit
menentukan berapa pajak yang bisa diambil,” pungkasnya.
0 Komentar