DPRD mendorong Pemkot Bandung
untuk membehani sistem operasional lampu lalu lintas di persimpangan jalan.
Pasalnya, sistem saat ini masih menjadi faktor penyumbang kemacetan di Kota
Kembang.
Ketua DPRD Kota Bandung Asep
Mulyadi mengatakan salah satu faktor pemicu kemacetan yang semakin parah
disebabkan karena sistem lampu merah yang belum memadai. Ia bahkan mengaku
kerap mendapat keluhan dari masyarakat terkait dengan durasi lampu merah seperti
di persimpangan Jalan Sokarno Hatta (samsat) dan Pasteur yang jadi pemicu
kemacetan.
![]() |
Lampu merah di Samsat |
"Ada beberapa hal yang perlu segera dibenahi. Pengaturan lampu lalu lintas atau lampu merah juga harus segera diperbaiki dan ditata ulang," katanya, Senin (28/7/2025).
Asep menyinggung program Smart
City Bandung yang sebelumnya digadang-gadang mampu menjadi solusi berbagai
persoalan kota, termasuk kemacetan. Namun kemudian, menurutnya, perlu dilakukan
evaluasi menyeluruh untuk memastikan teknologi yang diterapkan benar-benar
efektif.
"Kami sebelumnya juga punya
harapan dengan penerapan teknologi seperti Smart City Bandung, tetapi hal ini
perlu dikaji lebih dalam. Apakah teknologi itu benar-benar bisa menyelesaikan
kemacetan atau justru menimbulkan masalah baru? Jadi, ini perlu kajian yang
serius," bebernya.
Asep pun mendorong agar
penggunaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) diterapkan untuk mengatur
lalu lintas secara lebih responsif. "Bandung kan punya banyak akademisi
yang bisa diajak kerja sama untuk mengembangkan teknologi ini," ujarnya.
Ia berharap, sistem lampu lalu
lintas nantinya bisa bersifat adaptif. Misalnya, tidak memberi sinyal merah
lama-lama jika jalanan kosong, dan sebaliknya bisa cepat merespons kemacetan di
titik-titik tertentu.
Di sisi lain, Asep menekankan
bahwa masalah kemacetan tidak bisa hanya dibebankan kepada Pemkot Bandung.
Keterlibatan pemerintah provinsi bahkan pemerintah pusat dianggap penting,
terutama untuk kebijakan-kebijakan strategis seperti pengendalian jumlah kendaraan.
"Dari sisi kami di DPRD,
kami menilai bahwa penanganan kemacetan harus menjadi tugas serius dari semua
unsur pemerintah. Pemerintah Kota Bandung tidak akan bisa menyelesaikannya
sendiri tanpa dukungan dari pemerintah provinsi maupun kebijakan nasional yang
berkaitan," pungkasnya.
0 Komentar