Ketua DPRD Kota Bandung Asep
Mulyadi memiliki beberapa catatan jelang 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin.
Asep Mulyadi menilai, belum ada
terobosan nyata dari Farhan dan Erwin dalam kiprahnya memimpin Kota Bandung.
Sampai saat ini keduanya masih
melakukan pekerjaan yang sifatnya hit and run, yaitu melakukan 'tabrak lari',
tindakan yang cepat kemudian meninggalkan situasi tanpa konsekuensi.
![]() |
Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung |
Program-program yang dijalankan pemimpin Kota Bandung hasil Pilwalkot Bandung 2024 tersebut belum menyentuh hal nyata yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Dalam dua, tiga bulan ini
kami masih melihat pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya hit and run, masih ada
beberapa hal yang sifatnya simbolis, belum menyentuh hal-hal yang menjadi
substantif kebutuhan masyarakat," kata Asep.
Selain itu, dia juga menyebut
perlu adanya rencana jangka panjang dalam memimpin Kota Bandung selama lima
tahun ke depan.
"Perlu dibuatkan brand
strategy (rencana jangka panjang) yang cukup bagus, sehingga kiita punya
rencana 5 tahun ke depan, apa yang akan menjadi kerja nyata dari wali kota dan
wakil walikota," katanya.
Menurut Asep, perlu ada terobosan
nyata dari Farhan dan Erwin, agar pekerjaan yang mereka lakukan dapat terlihat,
sehingga masyarakat bisa mengetahui gebrakan-gebrakan yang dilakukan.
Selain itu, Asep juga menyoroti
tentang kehumasan dari wali kota dan wakil wali kota supaya lebih ditingkatkan.
Dia mencontohkan Gubernur Jawa
Bara Dedi Mulyadi yang mampu memanfaatkan media sosial pribadinya untuk
memperlihatkan kerja nyata.
"Apa yang dilakukan wali
kota secara kehumasan perlu ditingkatkan dan dikuatkan, supaya apa-apa yang
dilakukan pemerintah kota bisa diketahui oleh masyarakat," katanya.
0 Komentar