Di tengah tekanan perang dagang
global, PT Cresco Indonesia pabrik alas kaki berhasil mengekspor produk senilai
Rp 400 juta ke Jepang. Keberhasilan perusahaan asal Kota Bandung ini mendapat
apresiasi dari DPRD Kota Bandung. Momentum ini membuktikan peluang ekspor
ke berbagai negara seperti Jepang, Yordania, dan Arab Saudi masih terbuka
lebar. Khususnya untuk pelaku usaha lokal.
Ekspor tersebut dilepas secara
resmi pada Senin, 21 April 2025, di Jalan Mekar Raya, Gedebage, Kota Bandung.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Bandung H. Erwin, Anggota
Komisi II DPRD Kota Bandung Siti Marfu'ah dan Plt Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Rony Ahmad Nurudin.
![]() |
Siti Marfu'ah saat mengunjungi pabrik |
DPRD Apresiasi Eksportir yang Bertahan di Tengah Krisis Global
Anggota Komisi II DPRD Kota
Bandung, Siti Marfu'ah, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap keberanian
dan konsistensi PT Cresco dalam menembus pasar luar negeri di tengah situasi
ekonomi yang menantang.
“Pertama, tentunya kami dari DPRD
Kota Bandung mengapresiasi dengan masih bertahannya para eksportir yang
mengekspor produknya ke luar negeri,” ujar Siti seusai acara.
Ia menilai kondisi perdagangan
internasional saat ini masih dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik, terutama
perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Meskipun demikian,
menurutnya, para pelaku ekspor masih memiliki peluang besar untuk memperluas
jangkauan pasar mereka ke negara-negara strategis.
“Ini menjadi peluang dan
tantangan bagaimana kita harus bisa menghadirkan kembali perusahaan-perusahaan
yang bisa lebih banyak lagi mengekspor kebutuhan pasar global,” tambahnya.
Ekspor Dorong Pembukaan Lapangan
Kerja Baru
Lebih lanjut, Siti menekankan
bahwa keberadaan perusahaan eksportir dapat memberikan dampak ekonomi yang
luas, terutama dalam menciptakan lapangan kerja. Hal ini, kata dia, menjadi
penting di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya stabil.
“Dampaknya bagaimana tenaga kerja
untuk warga Kota Bandung bisa lebih terbuka, apalagi saat ini kondisi ekonomi
sedang tidak baik-baik saja,” ungkapnya.
Siti pun mendorong Pemerintah
Kota Bandung untuk mendukung lebih banyak perusahaan agar kembali aktif dan
berkontribusi dalam kegiatan ekspor. Dengan demikian, angka pengangguran dapat
ditekan secara signifikan.
“Pemkot Bandung harus mendorong
perusahaan yang tidak eksis menjadi eksis lagi dan bisa mengurangi
pengangguran. Ini jadi harapan bagaimana kemudahan dalam mencari pekerjaan,”
tegasnya.
BLK Harus Siapkan SDM Siap
Pakai
Tidak hanya itu, ia juga
menyoroti pentingnya peran Balai Latihan Kerja (BLK) di Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung. Menurutnya, BLK harus mampu memberikan pelatihan kerja yang sesuai
dengan kebutuhan dunia industri.
“Dinas Tenaga Kerja sudah ada
pelatihan nanti dengan BLK lebih masif lagi. Apakah SDM-nya bersedia
bekerja di pabrik atau wiraswasta. Jadi ini sesuai dengan minat dan kebutuhan
industri juga,” jelasnya.
Siti menilai, pelatihan kerja
yang terarah dan berkesinambungan merupakan kunci utama terciptanya SDM yang
kompeten dan berdaya saing tinggi.
“Itu jadi kunci utama SDM berdaya
saing. Jadi bagaimana pelatihan merupakan modal untuk para calon pekerja,”
tuturnya.
Langkah Nyata, Harapan
Besar
Pelepasan ekspor oleh PT Cresco
Indonesia tidak hanya menjadi simbol keberhasilan satu perusahaan. Ini juga
menjadi harapan baru bagi ekosistem industri di Bandung untuk bangkit dan
bersaing di pasar global.
Dengan dukungan pemerintah,
penguatan pelatihan kerja, serta dorongan dari legislatif, peluang Bandung
untuk kembali menjadi kota eksportir yang tangguh sangat terbuka.
0 Komentar