Anggota Komisi B DPRD Kota
Bandung Asep Mulyadi merasa prihatin dengan meningkatnya angka
pengangguran di kalangan generasi muda.
Asep mengatakan, menurut data
dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 sebanyak 9,9 juta anak muda usia
15-24 tahun (Generasi Z) menjadi pengangguran atau tanpa kegiatan, seperti
bekerja atau mengenyam pendidikan.
"Penggangguran didominasi
perempuan muda, yakni 5,73 juta orang, sedangkan sisanya 4,17 juta adalah
laki-laki muda," ujar Asep.
Para Pencari Kerja |
BPS juga melaporkan mayoritas pengangguran berasal dari wilayah perkotaan sebanyak 5,2 juta orang, sedangkan 4,6 juta di perdesaan.
Asep menyoroti bahwa situasi ini
mencerminkan krisis serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera dari
berbagai pihak.
"Kita menghadapi situasi
yang mengkhawatirkan. Generasi muda, khususnya Generasi Z, terancam oleh
tingginya tingkat pengangguran."
"Ini bukan hanya masalah
ekonomi, tetapi juga sosial yang harus ditangani dengan cepat dan tepat,"
ujar Asep.
Menurut Asep, salah satu faktor
utama yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z adalah
ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh para pemuda dengan
kebutuhan pasar kerja saat ini.
Ia menekankan pentingnya
kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan untuk
menciptakan program pelatihan dan pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap
perkembangan zaman.
"Kita perlu membuat suatu
wadah seperti inkubator bisnis yang bisa mewadahi Gen Z ini agar mereka
memiliki skill sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang berdaya saing
tinggi khususnya di Kota Bandung," ujar Asep.
Selain itu, Asep mendorong
pemerintah kota untuk meningkatkan investasi dalam sektor yang dapat
menciptakan lapangan kerja baru bagi para pemuda serta memperkuat program
kewirausahaan bagi generasi muda.
"Kita juga harus menciptakan
ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja serta
memperkuat program kewirausahaan untuk mendorong pemuda," ujar Asep.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar