Padat Karya Muncul Kepedulian Antar Warga

 

Berkesempatan meninjau program Padat Karya Mapag Hujan, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan sampaikan apresiasinya kepada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) sebagai penyelenggara program.

“Saya sempat meninjau langsung kegiatan padat karya salah satunya di daerah Bojongloa Kaler, beberapa waktu lalu. Saya kemarin datang saat pelaksanaan, tidak pas seremonial. Jadi pingin tahu apakah jalan atau tidak. Alhamdulillah jalan, dan pada semangat,” ungkapnya.


H. Tedy Rusmawan saat menggulirkan program Padat Karya

Ketika bertemu warga, Tedy berkesempatan menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi mereka dalam menyukseskan program pemerintah ini.

“Masyarakat juga mengucapkan terima kasih pada DPRD atas dukungan anggaran padat karya mapag hujan,” ungkap Tedy.

Tedy mengatakan, dalam kesempatan pertemuan dengan warga, ada beberapa hal yang disampaikan oleh warga terkait program padat karya ini. Yang paling utama adalah gorong-gorong, anak sungai dan drainase di lingkungan mereka menjadi bersih.

“kan di daerah sana (Bojongloa Kaler, red) kalau musim kemarau baunya luar biasa. Dengan adanya kegiatan padat karya mapag hujan jadi bersih dan baunya berkurang jauh,” ungkap Tedy.

Kedua, kata Tedy, dengan adanya kegiatan Mapag Hujan muncul kolaborasi dari masyarakat setempat. Di mana aparat dan masyarakat saling mendukung, termasuk diantaranya muncul kepedulian antar warga. Sehingga mereka yang tidak berpartisipasi bekerja bakti, memberikan kontribusi menyumbang makanan.

“Konsumsi juga tidak hanya dari yang dianggarkan, banyak masyarakat yang membantu, udunan (patungan, red) ada yang ngasih makanan dan lainnya. jadi, kolaborasinya muncul,” tuturnya.

Ketiga, ungkap Tedy, lewat padat karya ini juga muncul pemberdayaan masyarakat.

“Kan warga yang ikut padat karya digaji juga. Mereka bekerja selama sepuluh hari,” tuturnya.

Tedy mengatakan, masyarakat merasa perlu dan mendukung kegiatan ini. Pihaknya pun mengapresiasinya dan akan mendukung lewat persetujuan anggaran.

“Karena, kegiatan seperti ini dibutuhkan masyarakat di tengah jumlah pengangguran yang cukup banyak. Di sisi lain, lingkungan juga perlu dilakukan pemeliharaan. Sehingga pemerintah bisa membantu warga dan lingkungan pun menjadi bersih,” tambahnya.

Karena, padat karya ini hanya berlangsung 10hari. Sehingga diharapkannya, setelah pekerjaan selesai, aparat kewilayahan melakukan edukasi untuk menjaga lingkungan.

“Diharapkan ada edukasi dari pihak kelurahan, kan sekarang sedang dihidupkan terus program Kang PisMan dan Mapag Hujan. Jadi harus terus diedukasi, kan sayang sudah dibersihkan, ditata sedemikian rupa masa mau dibuatkan seperti semula lagi yang dampaknya negatif,” ujarnya.

Pihaknya, kata Tedy, akan terus mendorong agar program padat karya terus berjalan, terutama saat memasuki musim hujan. Sehingga pelaksanaannya difokuskan saat memasuki agar lebih efektif.

“Ini cukup tepat waktunya (memasuki musim hujan, red) karena di Bandung saat ini belum ada curah hujan tinggi, baru beberapa titik saja,” terangnya.

Pihaknya, kata Tedy, akan terus mendorong agar program padat karya terus berjalan, terutama saat memasuki musim hujan. Sehingga pelaksanaannya difokuskan saat memasuki agar lebih efektif.




Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar