Jawab Keluhan Wisatawan, Kampung Wisata Kreatif Dorong Penuhi 4A

 

Wali Kota Bandung Yana Mulyana meresmikan Kampung Wisata Kreatif (KWK) Sentra Sepatu Cibaduyut. Sentra Sepatu Cibaduyut menjadi KWK ke-7 dari total 8 yang menjadi target Pemerintah Kota Bandung.

H. Asep Mulyadi anggota Komisi B DPRD Kota Bandung  mengatakan, pembentukan KWK perlu beriringan dengan 4A, yakni akesebilitas, amenitas, atraksi, dan ansilari.

H. Asep Mulyadi bersama para pengrajin sepatu kulit

"Pembentukan atau pengembangan KWK tak bisa berdiri sendiri. KWK yang merupakan destinasi wisata mesti memenuhi 4A (komponen kepariwisataan)," tutur Asep saat menghadiri peresemian KWK Sentra Sepatu Cibaduyut, Kota Bandung, Senin 13 Maret 2023.

Menurut Asep, KWK menjadi percuma saat tanpa beriringan dengan 4A. Dari sisi aksebilitas, Pemkot Bandung mesti memastikan, pengunjung bisa mudah mengunjungi Sentra Sepatu Cibaduyut maupun KWK lain. Untuk aspek amenitas, perlu ada penginapan dan restoran memadai.

Perihal atraksi, ucap Asep, begitu banyak budaya di Jawa Barat-termasuk Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung perlu menghadirikan atraksi budaya di KWK. Sementara itu, aspek ansilari, KWK mesti mampu merangsang kemandirian komunitas maupun masyarakat setempat.

Asep menyatakan, menaruh perhatian besar akan ekonomi, UMKM, koperasi, dan kepariwisataan. "Termasuk pengalokasian anggaran, kami siap mendukung," ucap Asep.

Asep Mulyadi menyebut setidaknya ada tiga keluhan wisatawan di Kota Bandung, Jawa Barat. Persoalan yang dikeluhkan itu dinilai bisa membuat enggan wisatawan berkunjung ke Kota Bandung.

“Kendala yang saat ini dikeluhkan wisatawan yang datang ke Bandung adalah masalah kemacetan, kurangnya lahan parkir, dan banyaknya biaya pungutan liar,” kata Asep

Menurut Politisi PKS ini, tiga persoalan tersebut menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung agar dapat mempertahankan status Kota Bandung sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Provinsi Jawa Barat.

Pemkot Bandung pun diharapkan memikirkan fasilitas pendukung KWK. Seperti akses jalan, lahan parkir, termasuk penginapan. Menurut Asep, fasilitas pendukung ini bukan hanya untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung atau wisatawan, melainkan juga bagi pelaku usaha dan warga sekitar KWK.

Dengan begitu, Asep mengatakan, keberadaan KWK akan mendukung pariwisata dan perekonomian Kota Bandung.

“Jadi, jangan sampai kita hanya luncurkan banyak KWK, tapi fasilitas pendukungnya tidak. Ini yang sampai sekarang masih jadi PR (pekerjaan rumah) bersama. Bagaimana upaya kita agar bisa mengintegrasikan KWK ini sebagai pusat kegiatan ekonomi yang nyaman, bukan hanya bagi para perajin atau pedagang, tapi juga pengunjung atau wisatawan,” kata Asep.

 



Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar