Nasib Angkot, Ada Ditangan Pemkot Bandung

 

Meskipun menjadi transportasi umum yang vital bagi masyarakat Bandung. Angkot tidak memperbaiki diri dan membuat diri relevan terhadap kebutuhan masyarakat. Disisi lain, masyarakat lambat laun merasakan bagaimana angkot Kota Bandung semakin kurang bisa diandalkan untuk bepergian. Masyarakat membutuhkan transportasi umum yang efisien, nyaman, aman, tepat waktu dengan biaya terjangkau.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Iwan Hermawan yang hobi berjalan kaki, kini mencoba menggunakan transportasi umum angkot menuju ke kantor. Ia mengkritisi ketidaktepatan waktu tiba lantaran angkot sering kali ngetem mencari penumpang dan rata-rata penumpang jumlah 2 sampai 3 orang.

"Kalo kita naik angkot di Bandung, kita harus punya waktu luang karena tidak pasti waktunya, ternyata yang naik angkot itu rata-rata 2 sampai 3 orang aja," kata Iwan.

Iwan Hermawan

Angkot juga beroperasi hanya sampai jam 8 malam, ini yang disesalkan Iwan, lantaran mengkhawatirkan masyarakat yang mengandalkan angkot pada jam malam.

"Mereka beroperasi sampai jam 8 malam, kasian orang yang mengandalkan transportasi sama angkot, itu tidak bisa jamin keselamatannya," kata Iwan.

Iwan pun mengeluhkan pembuatan trayek yang tidak mengutamakan efektifitas dan efisiensi mobilisasi masyarakat, trayek angkot di Bandung juga minim atau hampir tidak ada pembaharuan jalur. Bandung merupakan kota yang dinamis, dimana beberapa wilayah Kota Bandung berkembang, dari daerah yang tidak terjamah menjadi daerah padat penduduk, pusat industri atau pusat keramaian lainnya. Misalnya daerah Arcamanik dan Antapani yang merupakan daerah padat penduduk, memiliki akses yang sangat minim terhadap angkot.

"Jalannya angkot di Kota Bandung itu muter-muter sehingga tidak efisien dan tidak efektif. Ini harus diatur oleh pemerintah supaya tidak kayak gini," ujar Iwan.

Bila angkot tidak berbenah, Iwan mengatakan lambat laun semakin ditinggalkan, dan masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi online.

Pemerintah Kota Bandung harus memiliki visi ke depan untuk menciptakan bagaimana sistem Kota yang livable cities yang visible, livable, sustainable diberbagai sektor. Terutama di sektor mobilitas, salah satunya adalah memperbaharui sistem transportasi yang ada di Kota Bandung.

 



Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar