Salmiah Menangis

Tersentuh hati ketika   memergoki dua orang nenek saling memapah meniti tangga dari lorong lantai bawah menuju atas untuk beribadah.

     Zuliani berdua  sesama lansia


Terlintas tanya bagaimana andai ada wanita hamil tua atau pengendara kursi roda yang melakukan pendakian di sana?

Itulah sekelumit cerita pengalaman #JuruCatat di masjid Al Ukhuwah milik Pemerintah Daerah nan megah di hari Jum'at (2/11/2018).

Ingatan langsung pada sebutan Bandung kota inklusi saat Walikota lama Ridwan Kamil canangkan pada 9 Desember 2017.

Walikota yang kini Gubernur Jabar, menggaris bawahi inklusi disini, tak adanya lagi perbedaan perlakuan antara warga difabel dengan warga lainnya.

Mengkaitkan dua hal diatas, sengaja #JuruCatat mewawancara Hj.Salmiah Rambe, S.Pd.I , Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung.

       Hj. Salmiah Rambe.S.Pd.I.

"Hati ini tersentuh ketika Ratna wakil dari Disabilitas Perempuan Bandung membawa serombongan teman senasibnya  menyampaikan aspirasi."

"Selaku wakil rakyat saya merasa berdosa. Hati teriris hingga tak mampu menahan tangis. Maka saya kawal penuh saat Ratna audiensi resmi dengan Ketua Komisi D. Hasil pertemuan pun segera diproses." Berlanjut Salimah jelaskan dengan suara berkabut. 

"Namun masih butuh waktu panjang karena terkait  dengan banyak pihak. Kabar dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) bahwa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial  (STKS) telah memasukkan dalam agenda Propemperda (Program Pembentukan Peraturan Daerah) untuk tahun 2019." Demikian Salmiah mengakhirinya.

Hasil konfirmasi ke Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bandung,  Dr.Tono  Kusdiantono H., M.Si, membenarkan dengan catatan masih dalam proses, terkait draft Perwal (Peraturan Walikota dari Distaru (Dinas Tata Ruang). 

Sekretaris Distaru  Bandung, Chairul Anwar sama komentarnya, bahkan memperjelas bahwa dalam draft tertulis secara detail hingga dimensi bangunannya. Chairul optimis Mang Oded Walikota yang  baru terpilih akan menyetujui draft ini.

Rasa optimis yang sama terucap dari Maman Ketua DKM Masjid Al Ukhuwah, "Saya optimis Mang Oded yang juga seorang Ustadz akan menyetujui draft pembangunan tempat wudhu yang ramah Disabilitas.

"Tentu segi estetika menjadi pertimbangan utama. Pemilihan lahan dan penentuan arsiteknya harus seksama," lanjutnya.

Apakah Salmiah pun memiliki  optimis yang sama? Ini komentarnya, "Optimis harus, tapi saya selaku wakil rakyat tetap mengawal terus, agar terbit sesuai jadwal yang telah diajukan  pihak terkait. Optimis pula Orang Nomor Satu Kota Bandung yang baru akan mengetok palu tanda setuju."

Seketika #JuruCatat berganti topik bahasan,  begitu Salmiah menyebut kata Wakil Rakyat, "Benarkah Teh Mia mencalonkan kembali menjadi anggota legislatif yang bergengsi?

Dengan senyum dikulum Hj. Salmiah Rambe, S.Pd.I. biasa dipanggil Teh Mia ini, mengoreksi kata mencalonkan dengan dicalonkan.


"Benar saya kembali dicalonkan, bukan mencalonkan ya Bunda, karena tradisi mencalonkan tak ada di partai kami. Mohon doa yang terbaik saja atas pencalonan saya sebagai Anggota DPRD dari PKS Kota Bandung, Dapil 2, nomor urut 2."

"Berkaitan dengan Caleg ada kabar gembira buat Penyandang Disabilitas. Di Pileg mendatang PKS mengusung calon anggota DPRD Jabar, untuk Dapil Jabar 1, Kota Bandung - Cimahi, nomor urut 6 bernama Aden Achmad, seorang Penyandang Disabilitas. Ini bukti PKS tak menghargai seseorang semata dari fisiknya saja."

Kini pertanyaan bergulir ke Aden Achmad, laki-laki yang sehari-hari di atas kursi roda atau terkadang di atas motor spesifiknya. 

Dan ini kutipan jawabnya, "Saya pegang landasan Hukum Kepmen PU no. 468/KPTS/1998 dan yang ter-update dengan Permen PUPR no.14 tahun 2017 yang intinya kemudahan akses fasilitas umum agar tercipta kemandirian dan ujungnya tercapai kesejahteraan pagi penyandang disabilitas."

"Disamping memperjuangkan persamaan hak untuk kesempatan kerja dan  berpartisipasi di berbagai sektor sepanjang terjangkau oleh kemampuan  kaum Disabilitas," tambahnya.

Baiklah Sobat  sebelum menyudahi tulisan ini, ijinkan #JuruCatat menghimbau semua pihak untuk ikut aktif berpartisipasi agar Bandung Kota Inklusi tak sekedar mimpi.

Zuliani saling memapah sesama teman lansia

#FriedaKustantina
#JuruCatat







 

  

Posting Komentar

0 Komentar