Calon Gubernur yang Penuh Kejutan

 
Sudrajat ketika tampil di acara AFD Alvito Deanova

Berharap artikel ini bisa membantu membuat nyess tatar Sunda  yang makin panas.

Dimulai saat Sudrajat salah satu calon gubernur Jabar closing statement melontarkan kata yang mengagetkan dan Syaikhu calon wakilnya meresponnya dengan cantik di acara Debat Kandidat di televisi Senin, 14 Mei 2018 lalu. 

Agar tak menambah gerah, maka tak perlu artikel ini memaparkan ulang bentuk kejutannya.  Sudah bukan rahasia umum lagi dan sedang menjadi konsumsi media sehari-hari.

Lebih  adem dan tentrem menyimak poin-poin catatan hasil wawancara calon gubernur dimaksud yang ditayangkan CNN Indonesia dengan menghembuskan angin segar. 

Sosok pemimpin berwibawa terpancar dari balik atribut khas Sunda dengan pin ASYIK tersemat di dada tampil memukau. Setiap pertanyaan berkelas dari Alvito Deanova selalu terpatahkan dengan mudah dan renyah oleh suami Drg.Sally Salziah, Sp.O.M.

Alvito mengawali dengan menyebut Calon Kejutan karena kemunculannya menggantikan Dedy Miswar yang diajukan PKS di ajang Pilgub Jabar sangat tak disangka sebelumnya.

Menurutnya di awal-awal tahun 2000 an Sudrajat yang selalu welcome terhadap wartawan, lalu menghilang ketika menjadi Duta Besar. Tiba-tiba mengejutkan karena namanya kembali terdengar ketika Prabowo melamar untuk disandingkan dengan Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018.

Apa jawab Sudrajat atas pernyataan dari wartawan beken dari CNN? Santai namun tegas dia menjelaskan bahwa tanggal 5 Oktober 2017 Prabowo Subianto (PS) meminta kesediaannya menjadi calon gubernur. 

Sejujurnya kala ini dirinya sedang comfortable bersama keluarga menikmati masa pensiun Jenderal, di tengah aktivitasnya sebagai CEO Susi Air. 

Maka Ajat, demikian panggilannya, minta waktu satu bulan untuk mempelajari visi dan platform ke 3 partai PKS, Gerindra dan PAN yang mengusung di awal.

Jika akhirnya menerima, tak lebih karena merasa terpanggil atas kebutuhan hadirnya seorang pemimpin di Jawa Barat dimana posisinya sangat menentukan untuk kemajuan Indonesia dengan menggawangi 47 juta masyarakatnya. 

Tentu PS sudah melakukan tahapan fit and proper test diantara 4 kandidat lain.  Rupanya PS tak ingin Jawa Barat menjadi ekstrim kanan, dan mempercayakan Sudrajat untuk kelak Jabar terdepan dalam bidang Poleksosbud dari provinsi lain di Indonesia. 

Mengantongi Master in Public Administration dari Harvard University USA menambah optimis MayJen (purnawirawan) ini disamping prestasinya selama berada di pemerintahan tingkat Nasional. 

So...tak ada alasan tak cakap menjadi Gubernur, karena memiliki bekal yang lebih unggul dengan ilmunya itu juga pengalaman beberapa kesempatan memimpin institusi, insya Allah.

Ketika Alvito mencoba menyudutkan dengan hasil survei popularitas Ajat di masyarakat dengan angka kecil, dengan senyum khas dia mengakui. 

Namun dengan meyakinkan dia mengatakan bahwa setelah KPU membuka peluang untuk memperkenalkan, salah satunya lewat debat maka posisi angka berubah.

Dari sana masyarakat penasaran dan tergerak mencari tahu siapa dia, bagaimana cemerlang karier dan track record kinerjanya

Selain itu khalayak sudah tahu bagaimana kerja mesin ke 3 partai dan kini bertambah dengan masuknya PPP kubu Jan Farid dan PBB, dalam memperkenalkan jagonya di masyarakat. 

Tentu Ajat-Syaikhu pribadi pun bekerja lebih keras untuk terjun menemui masyarakat Jawa Barat dalam menyerap aspirasi sekaligus memperkenalkan diri.

Satu catatan  menarik ketika dia membeberkan pola pendekatan pada generasi milenial. 
"Guys...I'm not you, but I'm your father ".
"Saya akan tuntun kalian menghadapi tantangan milenial bukan hanya skup Jabar tapi Indonesia lebih luas lagi  seperti Tiongkok, Singapura, Vietnam. 

Saya akan mengajarkan pula bagaimana  membangun awareness, siap berkompetisi dan menjadi insan-insan yang produktif." 

Begitu serunya. ASYIK kan?

Tentu ingin tahu dong bagaimana jawab Calon Gubernur mensikapi praktek korupsi berkaitan dengan deal-deal politik baik dari partai pendukung maupun pebisnis yang ingin ikut nimbrung?

Saya katakan tegas pada pihak manapun: " Jangan memberi sesuatu dengan berharap sesuatu. Jangan ada udang di balik batu." 

Itu komitmentnya. Wow....kereen

"Khusus pada partai pendukung saya tak ada beban mental, tak harus ada  balas budi  atas  penunjukan saya dan Syaikhu."

"Catat ya... hutang budi saya hanya  pada masyarakat Jawa Barat untuk membawa Jabar lebih baik lagi ke depan." 

Lebih ASYIK lagiiii ...

Nah, dengan paparan pikiran-pikiran brilian diatas, kini masihkah tergerus perasaan marah ketika calon gubernur ini tiba-tiba membuat kejutan di detik-detik terakhir di tampilan acara Debat Candidat Senin lalu? 

Masak sih hanya dengan mengatakan:
"Tahun 2018 Sudrajat-Syaikhu menang, tahun 2019 Ganti Presiden," membuat berang.

Yuuk ah salaman...saling memaafkan. Toh pendukung ASYIK juga santai dan tawa gerai saat disuguhi Ketuk Tilu berbumbu yel-yel tertentu dari pasangan lain lagi.

#FriedaKustantina
#JuruCatat
   




Posting Komentar

0 Komentar