Sosok salah satu cheerleader syar'i |
Debat Calon Walikota Bandung di
Hotel BnB Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Minggu (25/3/2018) malam. Menyisahkan
kisah dari cheerleader syar’i. Terungkapnya pengakuan antusias serta perasaan
tak menyangka menjadi anggota cheerleader
syar’i, sebab mayoritas pengalaman pertama.
Cheerleader syar'i saat sebelum tampil
“Sebenarnya aku baru pertama kali ikutan jadi tim hore atau cheerleader
diacara kaya gitu,” kata Balqis, anggota cheerleader syar’i.
Balqis yang juga putri dari
Toteng Ketua DPC Cibeunying Kaler ini, mengungkapkan rasa tak menyangkanya
menjadi cheerleader syar’i, sebelumnya
hanya melihat tim hore berteriak-teriak pasangan calon dari layar televisi. Balqis
merasa tegang duduk berdampingan dengan pendukung, tapi perasaan itu
terbuyarkan Balqis dan kawan-kawan enjoy hingga akhir acara.
Sementara Aisyah lebih terfokus
dengan pakaian untuk perempuan berhijab, merasa kebingungan sebab dresscode cheerleader terdapat
huruf-huruf besar merangkai kata ODEDYANA.
“Kalau dari akhwatnya sih awalnya bingung ini pake bajunya gimana,
kerudung panjang tapi harus tetep keliatan tulisan huruf hurufnya,
Alhamdulillah bisa,” ujar Aisyah anggota cheerleader syar’i.
Aisyah putri dari Tedy Setiadi
anggota Dewan Fraksi PKS DPRD Kota Bandung, tak berpuas diri dengan penampilan cheerleader syar’i, ada beberapa hal
yang perlu diperbaiki mengenai belum kompaknya warna jilbabnya dan kurang heboh
saat mendukung pasangan calon. Berharap dikesempatan selanjutnya dapat menyempurnakan.
Tanggapan dari Aisyah mengenai
jargon pasangan calon Oded-Yana yaitu unggul, nyaman, sejahtera dan agamis.
Aisyah menyoroti tentang agamis, tak dikhususkan bagi orangtua tapi bagi para
pemuda juga maka mengekspresikan agamis sebagai prinsip hidup.
“Agamis tuh ngga harus buat para orangtua, tapi kita yang muda-muda juga
harus, karena dari agamis akan berhubungan ke unsur-unsur lainnya dan insya
Allah pasti baik hasilnya, juga jangan takut untuk mengekspresikan hal itu
sebagai prinsip kita,” pungkasnya.
0 Komentar