Semangat Sejajar Anak Muda, Tulisan Oma Ini Selalu jadi Nomor Satu


Tua tua keladi, makin tua makin menjadi. Biasanya ungkapan demikian kita dengar sebagai sindiran kepada orang-orang yang sudah berusia lanjut, namun masih saja merasa muda. Sayangnya memang, frasa di awal pembuka tadi lebih berkonotasi negatif daripada positif. Namun, jika tak ada padanan kata yang lebih dekat, agaknya bolehlah perumpamaan tersebut kita sematkan pada sosok seseorang, yang dengan usianya yang lebih dewasa, justru karyanya semakin menjadi-jadi.

Dialah Frieda Kustantina, Omah yang pernah juga kita bahas kiprahnya disini dua tahun lalu. Tak pernah diam, itu jadi pesona utamanya. Sifatnya yang selalu antusiaslah yang akhirnya mengantarkan Bunda Frieda-begitu biasanya panggilan beliau-, pada predikat Writer of The Month di PKS Kota Bandung dalam beberapa bulan belakangan.

Digadang untuk mengisi kuliah literasi online di komunitas Relawan Literasi PKS Kota Bandung, inilah penuturannya soal 'resep' menulis ala Frieda...

Bunda Frieda dan Keluarga


Awal Menulis

Fase pensiun, (Frieda) baru mulai belajar  menulis artikel. Walau sebelumnya juga suka iseng orat-oret tapi baru jalur puisi. Tepatnya saat jadi tim sukses salah satu caleg PKS Bandung. (Kemudian) berlanjut ketika semua timses dikumpulkan Humas dalam satu wadah relawan media PKS Bandung. Saat itu mulailah rutin menulis ter-schedule di web dan kultwit akun struktur.

Sampai suatu saat dikirim Humas Bandung ke DPP untuk ikut pelatihan Dasar-Dasar Jurnalistik.
Dipraktekkan saat terjun di kawah kampanye Pilpres bersama tim.

Diluar Relawan Media PKS, aku gabung di komunitas penulis. Ada ikrar segala. Tapi komunitas bubar jalan sementara belum terwujud ikrar.

Suka Duka

Apa ya duka sukaku berenang dikolam yang mengasyikkan ini?

Diawal berenang pasti sering timbul tenggelam. Tapi aku tak pernah menyerah kalah. Meski berpuluh kali menulis konsep , meremas dan akhirnya membuang.

Dalam mencari judulpun kerap tak muncul-muncul. Keterbatasan kamera ditambah gaptek (di)sisi lain yang aku alami. Tapi semua aku jalani dan nikmati

Jadi jika ditanya dukanya nyaris tak ada. Tergantikan suka, di usia ini diberi kesempatan berkarya.

Berusaha Konsisten

Kalau boleh jujur kuakui Humas PKS Bandung sangat berjasa memunculkan semangat mengisi sisa hari (selain) karena tersalurkan hobi.

Aku buang jauh segala perasaan yang menghambat; merasa paling tua (juga) gaptek, bingung berbagi waktu, harus (rela) tak terusik, ketika ide menulis membangunkan  tengah malam, meski harus dibayar dg kerokan.

Salah satu peserta pun bertanya, apa sih yang mendorong Bunda Frieda untuk tetap konsisten menulis, selain hobi? Jawabannya sungguh mengesankan. "Aku berharap gak cepet pikun. Selain itu, anak saya enam orang plus menantu empat, mereka yang pertama membaca tulisanku. Data selalu memotivasi. Ada (juga) yang spesialis edit sebelum di share. Kemudian, respon positif para pembaca juga selalu membakar semangat (bagi)ku"

Yaa..itulah Bunda alias Omah Frieda. Dari hari ke hari, tahun ke tahun kiprahnya makin menjadi. Dengan jiwanya yang tak mau kalah dengan semangat anak muda, sepertinya kisahnya bisa jadi versi baru dari ungkapan tua-tua keladi, bukan? (RD)


Posting Komentar

2 Komentar