ilustrasi |
pksbandungkota.com - Di Indonesia, masih banyak yang enggan menjadi pengusaha. Hal itu dikarenakan berbagai alasan; Malu, tidak passion , tidak ada modal, sibuk kuliah, sibuk mengurus keluarga, orangtua/suami masih mampu memberikan uang, orangtua/suami melarang, jadi pengusaha itu capek dan repot, takut rugi, penghasilannya tidak tetap, dsb.
Sebenarnya berbagai alasan di atas bisa diatasi dengan memiliki Lima Modal ini; Niat yang lurus, keinginan yang kuat, Akhlak yang baik, kerja keras, dan Ibadah.
Niat menentukan segalanya. Ketika kita menjadi pengusaha niatnya ingin mendapat keuntungan, saat kita belum mendapatkannya atau kita malah menjadi rugi, tentu kita tidak akan mau menjadi pengusaha lagi.
Loh, apa jadi pengusaha itu tidak boleh mengharapkan keuntungan? Bukan tidak boleh, tapi jangan jadikan itu niat yang utama. Niatkan lah menjadi pengusaha itu untuk mengharapkan Ridho Allah. Jika Allah sudah Ridho, maka apapun akan Allah berikan kepada kita, tidak hanya keuntungan materi saja. Niatkan lah menjadi pengusaha itu sebagai ibadah, sehingga apapun yang terjadi kita akan senang menjalaninya.
Ketika kita sudah meluruskan niat menjadi pengusaha, selanjutnya milikilah keinginan yang kuat, yaitu keinginan yang tidak hanya semangat di awal saja, tapi sampai akhirnya. Keinginan yang kuat akan mengalahkan segalanya, membuat kita lebih kreatif menghadapi tantangan yang ada. Kita tidak akan ada lagi memiliki rasa malu, merasa sibuk, merasa tidak passion, tidak ada modal, dll. Ketika orangtua/suami melarang kita menjadi pengusaha, kita pun akan bisa menjelaskan dengan baik kepada mereka sehingga akhirnya mereka bisa mengizinkan. Apalagi jika kita bisa membuktikan kita mampu menjadi pengusaha, maka mereka yang awalnya melarang akan menjadi bahagia.
Selain itu, ketika Allah melihat kesungguhan kita ingin menjadi pengusaha, Allah akan menjadikan kita pengusaha dari jalan mana saja.
Modal selanjutnya yang perlu kita miliki adalah akhlak yang baik. Hal ini sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, beliau begitu jujur ketika berdagang, tidak menyembunyikan barang yang cacat. Beliau pun melayani pelanggan dengan ramah, sehingga orang menjadi nyaman berurusan jual beli dengan beliau.
Kita perlu mencontoh akhlak Rasulullah ketika berdagang, jika tidak, jangankan manusia, Allah pun tidak akan suka kepada kita.
Kemudian ketika menjadi pengusaha, kita perlu memiliki modal kerja keras. Dengan begitu, kita akan selalu semangat untuk promosi dan melayani pembeli. Bagaimanapun kondisi kita, sesibuk apapun kita, jika kita sudah memiliki modal kerja keras maka kita tidak akan bersantai ria. Bukankah dikatakan man jadda wa jada, siapa yang bersungguh-sungguh, ia yang akan mendapatkan.Jadi jika kita bekerja keras, tentu kita akan mendapatkan hasilnya sesuai dengan kerja keras kita.
Modal terakhir yang merupakan modal yang paling penting adalah ibadah. Segala usaha yang kita lakukan tidak ada apa-apa nya tanpa pertolongan Allah. Untuk itu dekatkanlah diri kita kepada Allah dengan perbanyak ibadah. Dari bangun tidur, sampai tidur lagi.
Ibadah membuat kita benar-benar yakin kepada Allah, segalanya kita serahkan kepada Allah. Sehingga ketika pembeli tidak jadi membeli dagangan kita pun, kita tetap tenang karna kita yakin Allah sudah menetapkan rezeki kita.
Berbagai ibadah yang perlu diperbanyak oleh kita yang ingin menjadi pengusaha adalah sholat fardhu di awal waktu, jangan sampai karna sibuk mengurus usahanya jadi lalai sholat fardhunya. Malahan kita harus mengutamakan panggilan Allah dibandingkan yang lainnya.
Kemudian perbanyak sholat sunat, seperti tahajud/qiyamul lail, dhuha, sholat masuk mesjid, rawatib, witir, perbanyak membaca Al-Qur'an, doa dan dzikir, sedekah, menolong orang lain, menyebarkan manfaat, silaturrahim, dll.
Sekian lima modal utama jadi pengusaha, semoga bisa bermanfaat dan bisa diaplikasikan sehingga banyak orang Indonesia yang menjadi pengusaha. (WS)
0 Komentar