Netty Heryawan : Persoalan Kekerasan Seksual, Sudah Bukan Lagi Darurat!


Netty Heryawan

pksbandungkota.com - "Darurat saya rasa sudah terlalu halus untuk menggambarkan persoalan kekerasan seksual apalagi yang terjadi pada anak saat ini, kondisi ini bahkan jauh lebih berat dari itu" papar Netty Prasetyani Heryawan dalam bincang pagi ini bersama penyiar Radio PRFM Bandung. Agaknya benar yg disampaikan ketua P2TP2A Jawa Barat ini, mengingat maraknya kasus kekerasan seksual yang menimpa anak belakangan.

Mengangkat isu kekerasan seksual pada anak dan wanita, Istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini menuturkan bahwa kasus kekerasan seksual pada wanita dan anak-anak khususnya di Jawa Barat memang cenderung meningkat pada tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dan kasus terakhir di Bogor, menurutnya, hanyalah satu di antara sekian kasus lain -yang juga terjadi di seluruh bagian Indonesia- yang terekspos media.

Berbagai pembahasan pada tataran hukum bagi pelaku, tutur Netty, masih terus dilakukan oleh pihak berwenang, dalam hal ini pemerintah bersama DPR RI. Baik itu terkait usulan pemberian zat kimia tertentu untuk hukuman kebiri, hingga alternatif hukuman lain. Namun, jelasnya, "Hukuman bagi pelaku lagi-lagi baru menyentuh persoalan hilir. Sementara sektor hulu yang berkaitan dengan pemicu munculnya tindak kekerasan seksual ini juga harus terus berjalan"

Lebih lanjut Ketua PKK Jawa Barat ini memaparkan, sektor hulu tersebut menyangkut pada tindak preventif dari hal-hal yang diduga pemicu utama perilaku kekerasan seksual, yakni pada unit keluarga.

"Saya bersama tim mengamati, bahwa hal-hal kecil seperti tidak terpisahnya kamar orangtua dengan anak dan kamar mandi yang masih terpisah dari rumah, yang mungkin seringkali tidak kita perhatikan adalah penyebab awal anak terpapar pornografi" jelas Netty. "Kalau kita perhatikan," lanjutnya, "warga yang kamar mandinya masih terpisah dari rumah seringkali pergi ke kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk. Dan itu terlihat oleh semua orang yang bisa mengundang adanya tindak asusila"

Kemudian Netty memaparkan, kurangnya pengawasan orangtua terhadap apa yang diakses anak melalui gadgetnya, juga kurangnya peranan sesama warga dalam satu lingkungan untuk saling menjaga dan mencegah perbuatan asusila tersebut merupakan poin penting yang harus menjadi fokus penyelesaian masalah. Dan hal-hal ini, adalah fokus kerja P2TP2A yang juga perlu kerjasama banyak pihak.

Terkait hal ini, Netty mengutarakan program bersama Pemprov Jabar yaitu pembenahan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) ditambah kinerjanya pada arah pemisahan kamar orangtua dan anak, juga pembangunan kamar mandi di dalam setiap rumah di Jawa Barat. Di samping itu, P2TP2A juga terus menggiatkan penyelenggaraan seminar ketahanan keluarga secara gratis di berbagai wilayah di Jawa Barat.

"Lalu bagaimana kalau tindak kekerasan terjadi? Apa yang harus kita lakukan ketika mengetahuinya?" Netty mengatakan, "Laporkan! Paling tidak pada ketua RT, RW atau polisi terdekat". Untuk hal ini P2TP2A pun berencana membentuk Satgas di level RT agar tanggap menangani persoalan tindak kekerasan seksual di lingkungannya. "Atau silakan hubungi P2TP2A, di hotline nya 0-800-1000- 400" tuturnya menutup bincang pagi tadi. (RD)

Posting Komentar

0 Komentar