Saat Allah Bertanya pada hamba Nya

ilustrasi

pksbandungkota.com - "Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di Bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (QS. Al-Mu'minun 112-114)

Tiga ayat surat cinta-Nya mengantarkan pada sepenggal cerita hikmah seorang Ibu. Beliau menceritakan kisah 40 harinya dalam melaksanakan ibadah haji. Ujian kemampuan dimulai dari fisik, mental, hingga harta jelas dirasa dalam perjuangan meraih keberkahan panggilan-Nya. Di luar semua itu, ada satu poin penting yang menjadi fokus pembicaraan: dzikrulmaut. Berita duka yang datang dari tanah suci tahun ini menorehkan banyak hati berkabung. Peristiwa jatuhnya crane, kerusuhan Mina, kecelakan-kecelakaan kecil di tanah suci menjadi salah tiga pengingat kita bahwa kematian bias datang kapan pun. Pada yang sehat maupun sakit, pada yang kuat maupun lemah, pada yang tua maupun muda.

Mari sejenak menyaksikan fenomena dunia hari ini. Para ayah yang setiap pagi bersiap menuju ke kantor dengan setelan baju yang rapi, dengan segala target-target kerja yang akan dicapai satu hari ke depan. Para ibu yang setiap pagi sudah bangun lebih dahulu dan menyiapkan kebutuhan anak-anak serta segala pemenuhan rumah tangga lainnya. Para pelajar dan mahasiswa, dengan segala tugas dan ujiannya, kegiatan organisasinya. Amanah-amanah dunia manusia yang bersifat rutinitas maupun eventual tidak pergi dari benak. Tak jarang juga hati manusia gelisah akan ketercapaian target-target tersebut. Terlontar sebuah pertanyaan: adakah kematian masih menjadi pengingat abadinya? Bahwa salah satu penjagaan diri terbaik seorang manusia adalah ketika mereka berhasil menghadirkan dalam hati bahwa kematian itu amat dekat. Adalah ketika mereka berhasil menghadirkan dalam hati bahwa jarak antara lahir dan mati hanya antara adzan dan dishalatkan. Surah al-mu’minun ayat 112-114 mengajarkan kehidupan dunia memang benar hanya sebentar. Namun seringkali manusia mendominasi kata “sebentar” dengan urusan-urusan dunia yang ternyata tak bias dibawa kembali.

Berhubungan dengan hal tersebut, jelas Allah telah bersumpah atas nama waktu khusus dalam satu surah-Nya, QS. Al-Ashr. Para ayah yang bekerja akan merugi, para ibu yang mengurus rumah tangga juga merugi, pelajar merugi, serta mahasiswa juga merugi. Jika dalam urusan mereka, tidak hadir niat karena Rabb-Nya, jika dalam urusan mereka, tidak hadir iman dan keberkahan saling menasehati dalam kebaikan serta kesabaran. Maka itulah solusi dari manusia yang benar-benar ingat pada kematian. (Tulip94)

Posting Komentar

0 Komentar