Benarkah Menghafal Qur'an itu Mudah?



Ditengah pro kontra perayaan Valentine yang jatuh hari Sabtu (14/2) kemarin di masjid nan tergolong megah, ditengah keramaian pengunjung sebuah mall di kawasan Bandung milik Chairul Tanjung, berhimpun sekitar seribu orang. Sedang apa gerangan orang sebanyak itu, padahal diluar sana banyak iming iming acara menyambut Hari Kasih Sayang sedunia?

Inilah dia jawabnya!
Suara lantang ustadz H.Bobby Herwibowo, LC pimpinan Pesantren Tahfizh Qur'an Asker Kauny Bogor, diikuti seluruh jamaah dengan suara tak kurang lantang mengucapkan kata  "Menghafal Qur'an....mudaaah" Kalimat itu dihunjamkan kedalam benak masing masing peserta, menggema hingga menembus dinding lantai satu dan lantai dua, terpicu oleh semangat menghafal yang luar biasa.

Dikatakan ustadz Bobby bahwa metode Menghafal Qur'an ini terinspirasi atas peristiwa turunnya ayat Qur'an pertama kali di gua Hira.Ketika Nabi Muhammad didatangi Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu beliau sangat ketakutan melihat ujud aslinya dan seketika itu diminta mengikuti lisan Jibril langsung tanpa proses mencatat, namun beliau mampu hafal. Secara logika orang yang dalam situasi tenang tanpa ketakutan tak ada alasan untuk tidak bisa menghafal Qur'an.

Siang itu semua hadirin bersaksi dan mengalami sendiri. Dengan hanya mengulang ucapan yang lantang disertai variasi gerakan tangan, betapa  menghafal Qur'an itu sangat lah mudah.

Wajah wajah ceria dari anak-anak, remaja, orang tua dan nenek renta, dalam hitungan menit mampu menghafal tiga ayat dari surat An-Najm berikut artinya. Selanjutnya berpuluh anak yang masih belia diturunkan untuk memandu ratusan kelompok peserta menghafal tiga ayat dari surat Al-Infithar. SubhaAllah kembali bisa dihafal beserta artinya.

Kiranya tak berlebihan jika masyarakat muslim Bandung dan sekitarnya menyampaikan terima kasih  kepada Ina Wiyandini yang lebih dikenal dengan panggilan Ina Cookies selaku Ketua Gerakan Muslimat Indonesia (GMI) Jawa Barat dan PKU Jawa Barat yang telah berinisiatif menyelenggarakan acara yang spektakuler ini. Tak terbayang bagaimana panitia maraton bekerja,  dengan hanya sepekan persiapannya. Ketika diajukan bagaimana kesannya atas melimpahnya pengunjung, Ina menjawab "Syukur alhamdulillah. Pemilihan hari Sabtu yang bertepatan dengan hari Valentine diawal mendapat tantangan dan diprediksi beberapa kalangan akan sepi pengunjung ternyata tak terbukti bahkan sebaliknya".

Terima kasih patut pula diberikan kepada Maman selaku Ketua Pengurus Masjid Agung Trans Studio Bandung, meski baru akan diresmikan penggunaannya Maret mendatang, namun mengijinkan digunakan seluruh fasilitas masjid tanpa dipungut biaya sewa.

Semoga barokah melimpah bagi penyelenggara, pengajar maupun peserta dalam kegiatan belajar mengajar yang bertajuk 'Menghafal Qur'an Semudah Tersenyum' dan bagi masjid yang digunakan menuai kemakmuran pengunjung  dengan berbagai aktifitas. (Frieda Kustantina)



Posting Komentar

0 Komentar