Mengedepankan Tabayyun


Berbagai isu berita yang disebar di berbagai grup BBM dan sosial media, membuat Rita Sukendar
ketika hari Ahad (23/11) ketika mengisi acara Jalasah Ruhiyyah di masjid Al Kautsar Kebun Kopi Cimahi mengambil tajuk 'tabayyun'. Menurut Iqbal Nurhadi El Hadad secara bahasa tabayyun adalah mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas adanya, sedang menurut istilah, tabayyun itu meneliti dan menyeleksi berita baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya dan tak tergesa dalam memberi keputusan.

Kaitannya dengan berita yang akhir akhir ini marak disebar disemua lini sosial media tabayyun sangat diperlukan bagi yang menerima berita tak jarang terjadi setelah berita tersebar luas, belakangan ada penjelasan bahwa beritanya hanya 'hoax' alias bohong. Dicontohkan Rita Sukendar, ketika korban dari berita hoax yang di broadcast melalui grup BBM tak tanggung tanggung, seorang ulama kondang, Ketua MUI kota Bandung, ustadz DR.Miftah Faridz. Beliau ketika menjalani perawatan di Singapura, beredar BBM yang mengabarkan akhirnya menutup mata disana, padahal kenyataannya tidak demikian. Apakah pembuat berita bohong tak memikirkan dampaknya, bagaimana perasaan keluarga yang di tanah air ?

Berkaca dari satu contoh kasus diatas , kiranya cukup jadi bahan renungan bagi kader perempuan PKS Cimahi Selatan yang hadir, untuk tidak menelan mentah mentah dan meneruskan dan menyebar berita yang masuk, baik lewat grup BBM dan sosial media lain ataupun perbincangan langsung estafet dari mulut kemulut.

Dalam Q.S.Al Hujarat ayat 6, Allah berfirman :
"Hai orang orang beriman, jika seseorang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatan itu".

Jadi jelas tabayyun itu produk Illahi, disyari'atkan dalam Islam agar tak merusak tatanan hidup masyarakat. Sebaliknya jika setiap berita yang tanpa ditabayyuni langsung disebar, jelas itu produk setan. Sementara menurut Prof.DR. Marzani Anwar, terdapat beberapa hikmah dari tabayyun, antara
lain :

1. Memperluas wawasan perpikir.
2. Mengusung pendalaman pengetahuan, sehingga menimbulkan kearifan.
3. Pengujian atas kebenaran informasi.

Sehingga indikasi keberhasilan tabayyun, ketika mampu mengungkapkan fakta yang bisa dijamin
akurasinya dan analisis jernih. Rita Sukendarpun berharap kader Bidpuan PKS mampu mengelola berita yang masuk dengan cara tabayyun terlebih dahulu, sehingga arif dalam bersikap dan berpendapat. Digambarkan akibat buruk yang tidak mengedepankan tabayyun atas gosip (berita yang belum teruji kebenarannya) :

1. Rawan konflik sehingga terancam terputus silaturahim.
2. Pemboikotan terhadap seseorang atau kelompok / golongan .
3. Mudah berrsikap tak adil
4. Penghasilan dari yang diusahakan terganggu (dampak ekonomi)
5. Ketika ukhuwah rapuh, timbul perpecahan , maka jauh dari barokah Allah.
6. Gosip tumbuh subur, tiada hari tanpa gosip.

"Dalam masyarakat yang tumbuh subur gosip, perlu terus menerus ditingkatkan sensor pribadi
atas radiasi berita yang tak jelas sumber beritanya" demikian Rita Sukendar mengingatkan.
"Terus menerus mendekat dengan Allah dan dengarkan hati nurani, insyaAllah kepekaan sensor pribadi akan terpancar kuat" tambahnya.

Kiranya tak berlebihan jika penulis menasihati diri agar tumbuh sensor pribadi yang kuat, untuk selalu ingat bahwa akan ada peristiwa hisab dari Allah atas segala yang kita perbuat, akrab dengan Al-Qur'an, sunah dan sirah Nabi. Itu semua akan mudah jika diri berusaha terus menerus tak jauh dan senantiasa konsultasikan dengan Yang Maha Arif dan Maha Bijak, kapan saja, dimana saja. Ongkosnya cukup jaga wudlu, perbanyak sujud serta peka terhadap kesulitan sesama . ( Frieda )


Catatan aktifitas Dra.Hj. Rita Sukendar :

1. Ketua 1 BKSWI (Badan Kerja Sama Wanita Islam), Cimahi
2. Kabid. Ekonomi PW Muslimat
3. Konselor P2TP2A, Jabar
4. Tim Motekar (Motivator Ketahananan Keluarga), Jabar
5. Kabag. JLW DPD PKS Cimahi.

Posting Komentar

0 Komentar