Healthy citizens are the greatest asset any country can have. - Winston Churchill Warga negara yang sehat adalah aset terbesar bagi suatu negara. ![]() |
sumber: www.ncbi.nlm.nih.gov |
Sach and Gallup membuat peneltian
tentang hubungan antara Malaria dan Ekonomi suatu Negara. Pada tahun 1995 Negara
yang pernah mengalami wabah malaria memiliki income hanya 33% atau sepertiga
dibandingkan Negara yang tidak mengalami wabah malaria. Negara yang mampu
membebaskan diri dari malaria di setengah abad ke belakang memiliki pertumbuhan
ekonomi yang baik dibandingkan Negara lain yang belum mampu menyelesaikan
masalah malarianya. Bila anda mempelajari statistik, setelah dilakukan analisis
regresi, akan ditemukan korelasi antara malaria dan pertumbuhan ekonomi dari
berbagai Negara dunia pada tahun 1965-1990. Sumber: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2624/
Hubungan tersebut belum tentu
merupakan sebab akibat. Artinya belum tentu bahwa ekonomi yang rendah
menyebabkan malaria meningkat atau sebaliknya malaria yang mewabah menyebabkan
ekonomi yang rendah. Yang jelas antara kedua hal tersebut ada hubungan. Hubungan
tersebut bisa langsung maupun tidak langsung. Dari fakta tersebut kita dapat
belajar bahwa kesehatan adalah hal penting bagi suatu Negara bila hendak maju.
Sedahsyat apapun ahli ekonomi menghitung, setinggi apapun BBM dinaikkan
harganya, sebesar apapun uang untuk pembangunan infrastuktur, rasanya akan
tetap sulit negara ini tumbuh bila rakyatnya pesakitan.
Itu kiranya menjadi salah satu
semangat bagi anggota dewan dari fraksi PKS Kota Bandung, Salmiah Rambe,
S.Pd.I, menyampaikan tentang informasi
kesehatan pada reses yang dilakukan pada 24 November 2014 di aula DPD PKS Kota
Bandung. Narasumber pertama adalah Ir.
Yodi Kosyadi M.Si. (Dinkes kota Bandung) yang menerangkan perihal Sistem
Jaminan Sosial Nasional terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional penyelenggara
BPJS serta Kartu Indonesia Sehat. Juga terdapat kartu lainnya di luar bab
kesehatan yaitu Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Kartu
SImpanan Keluarga Sejahtera.
Ibu Salmiah Rambe S.Pd.I yang
merupakan Aleg kota Bandung dari Fraksi PKS menjadi pembicara utama pada agenda
tersebut. Beliau menerangkan tentang beberapa rancangan undang-undang yang
menunjang kesehatan warga yaitu perda HIV dan rencana pengajuan perda ketahanan
keluarga.
Selain isu kesehatan beliau pun
menjelaskan bahwa dewan saat ini relatif belum banyak berkegiatan karena alat
kelengkapan dewan yang baru saja terbentuk. Juga dijelaskan fungsi DPRD yaitu Legislasi,
Anggaran, dan Pengawasan
Posisi anggota legislatif PKS di Alat Kelengkapan Dewan adalah sebagai
berikut
1.
Komisi A
: Tedi Setiadi
2.
Komisi B : Tedi Rusmawan
3.
Komici C : Yudi Cahyadi
4.
Komisi D : Endrizal, Salmiah Rambe
5.
Bamus :
Tedi Setiadi dan Tedi Rusmawan
6.
Bapeperda
: Tedi Setiadi (Ketua) dan Salmiah Rambe
7.
Banggar :
Endrizal dan Yudi Cahyadi
8.
BK
: Tedi Rusmawan
Sekilas hasil dari rapat d DPRD selain yang sudah disebutkan di atas
yaitu sebagai berikut
- Pendidikan : IBPD (Iuran Bulanan Peserta Didik)
maksimal Rp. 300.000 sedangkan untuk IPDB (Iuran Peserta Didik Baru) 4,5 juta.
-
Perda Diniyah Takmiliyah
Disampaikan pula usaha untuk mengawal Komitmen RIDO (Ridwan Kamil dan
Mang Oded, Walikota dan wakil Walikota saat ini) yaitu:
-
Bandung Sehat
-
Bandung Resik
-
Bandung Nyaman
-
Bandung Sejahtera
-
Penertiban PKL
-
Gerakan Sejuta biopori
-
Taman-taman Kota Tematik
-
Perbaikan Gorong-gorong
-
Terealisasi Rehabilitasi Rumah 1600 dari target
2000 per tahunnya.
Oleh: Fanfiru
0 Komentar