Prabowo : Saya Selama Bertahun-tahun Abdi Rakyat


Sempat terkesan diserang secara pribadi dengan pertanyaan seputar HAM, Prabowo seperti menahan getar suara di ujung bibirnya. Namun dari hal itu justru muncullah sikap prajurit sejati abdi bangsa ini saat ia menyatakan, "Saya selama bertahun-tahun adalah abdi negara. Abdi rakyat Indonesia."

Debat Capres-Cawapres RI tadi malam tentu meninggalkan banyak kesan di hati rakyat Indonesia. Bagaimana cara masing-masing kandidat menjawab, bagaimana cara mereka menanggapi serangan hingga bagaimana cara mereka menutup semua pernyataannya dengan sebuah closing statement di penghujung acara. Tak sedikit yang mencurahkan isi hatinya secara langsung saat menonton TV, juga tak sedikit yang menyampaikannya di laman akun media sosial pribadinya. Termasuk seputar jawaban masing-masing kandidat. Semua ditanggapi rakyat secara terbuka.

Setelah mengajukan pertanyaan seputar tata kelola pemerintahan terkait pelaksanaan pilkada dan pemekaran wilayah, Prabowo dan Hatta diserang balik soal kesesuaian visi misinya dengan upaya penyelesaian masalah HAM di masa lalu dan persiapan penegakan HAM di masa mendatang, oleh pasangan lawannya, melalui Jusuf Kalla. Kita semua tahu bahwa selama ini Prabowo memang selalu dikaitkan dengan kasus pelanggaran HAM di tahun 1998, dimana saat itu ia menjadi prajurit bawahan Wiranto. Memang tidak pernah ada yang tau kebenaran kejadiannya kecuali para tokohnya sendiri. Yang publik ketahui hanyalah bahwa Prabowo dicopot dari jabatannya secara resmi dan melepaskan baju keprajuritannya. Namun hingga kini Prabowo menolak membeberkan keseluruhan kejadiannya, karena prinsip prajurit yang selalu dipegang teguh olehnya : Rahasia negara adalah hal penting yang harus dijaga.

Tentu pertanyaan JK tentang hal ini menimbulkan spekulasi bagi rakyat. Soal apakah pertanyaan ini benar-benar menguji visi misi ataukah hanya untuk memojokkan lawan, hanya ia yang mengetahuinya. Namun jawaban yang patriotik disampaikan oleh Prabowo. Saat itu ia adalah abdi negara yang harus menyelamatkan keamanan negara, dengan mematuhi perintah dari atasan. Ada amanat negara yang harus diselesaikan demi kebaikan rakyat juga, ungkapnya. Agak bergetar jawaban Prabowo, Hatta mencoba menguatkan jawaban mereka tentang HAM ini dengan asas tidak membedakan kedudukan semua warga negara di depan hukum.

Di seluruh segmen selanjutnya, Prabowo tetap konsisten dengan visi misinya. Darah prajurit abdi negara terlanjur mengalir deras di tubuhnya. Sementara Hatta Rajasa melengkapinya dengan wawasan tata kelola pemerintahan berkat pengalamannya menjadi menteri di pemerintahan sebelumnya. (RD)

*ilustrasi foto : republika.co.id