Pak Anung, Sosok Tua-Tua Keladi


Bandung. Usia boleh sudah tidak muda lagi, tapi semangat tetap mantapks. Dikenal dengan panggilan Pak Anung, ia terlahir di Bandung tanggal satu bulan satu tahun enam satu, dengan nama lengkap Eddy Supriadi. Bukan nama yang familiar bagi kita seperti halnya para caleg atau pejabat daerah, tapi justru familiar di telinga para caleg dan pejabat daerah di Kota Bandung.
Awal perkenalan dengan beliau terjadi pada saat Pilgub Jawa Barat tahun 2008, di masa kemunculan pasangan HADE (Ahmad Heryawan-Dede Yusuf). Ketika itu saya diamanahi sebagai Ketua DPRa PKS Kelurahan Jamika Kota Bandung yang saat itu kesulitan mencari orang yang bersedia direkrut menjadi saksi di TPS-TPS. Hingga akhirnya Allah mempertemukan saya dengan Pak Anung melalui kader PAN (ketika itu Dede Yusuf diusung Partai Amanat Nasional-red). Silaturahim pun berlanjut hingga pasangan HADE memenangkan Pilgun Jabar waktu itu. Dan Alhamdulillah, silaturahim pun berlanjut hingga saat ini, meski usia kami terpaut jauh.
Satu hal yang membuat saya iri terhadap Pak Anung selama mengenal beliau adalah semangatnya yang tak pernah kendor. Mungkin ungkapan ‘Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi’ sangat pas untuk beliau. Mulai dari bermain futsal hingga menghimpun relawan-relawan untuk dijadikan saksi di Pilgub, Pilwalkot dan Pileg yang baru berlalu kemarin, beliau lakukan sesuai dengan instruksi dan dedikasi yang tinggi. Meski beliau hanya simpatisan dan bukan kader.
Takdir memang selalu sampai di tangan yang tepat. Seperti Pak Anung yang ditakdirkan berangkat Umroh melalui kerja kerasnya selama ini. Hadiah dari DPD PKS Kota Bandung ini diberikan atas pengorbanannya yang tak kenal lelah guna menghimpun relawan RIDO (Ridwan Kamil - Oded M Danial) untuk maju dalam pertarungan Pilwalkot Bandung. Tak main-main, Pak Anung berhasil mengumpulkan relawan kurang lebih 700 orang! Fantastis bukan? Inilah juga yang mungkin menjadi jalan kemenangan bagi RIDO pada pertarungan pilwalkot yang lalu.
Mensyukuri takdir, Pak Anung mengadakan walimatus safar dengan mengumpulkan sanak saudara, tetangga dan tentunya kader-kader PKS di Jamika. Tangis haru berbalut suka cita menghangatkan suasana untuk melepas beliau pergi umroh pada tanggal 22 Mei mendatang. Isak tangis dan do'a pun menambah rasa syukur dan yakin kami atas Yang Maha Pemberi Rezeki, bahwa dengan cara apapun jika Allah berkehendak maka siapa yang dapat menghalang? 
Selamat menunaikan ibadah umroh, Pak. Semoga Allah memberikan kesehatan, keselamatan dan memudahkan segala urusan-urusan Pak Anung selama beribadah Umroh hingga kembali lagi ke rumah berkumpul bersama keluarga. Aamiin

Yang mencintaimu karena Allah
-Mang Ihin-

Posting Komentar

0 Komentar