Salah satu hal yang menjadi ciri khas
dari Kampanye PKS adalah menjaga kebersihan. Baik saat cuaca kering maupun hujan dan kondisi becek, komitmen menjaga kebersihan tetap
dijaga. Hal ini dapat dilihat saat kampanye PKS di GBK Jakarta, Stadion Gedebage
dan lapangan Tegalega Bandung. Di tempat lain pun, bahkan di semua arena
kampanye, kader PKS selalu berupaya untuk menjaga kebersihan.
Subhanallah, Barakallah fiikum
ikhwan & akhwat yang bertugas menyapu bersih sampah-sampah yang tersisa.
Kami do’akan pahala luar biasa atas kesediaan semua untuk berlelah-lelah
memunguti sampah. Bagaimanapun, tak mudah mengatur ratusan, ribuan, bahkan puluhan
ribu manusia. Pasti ada saja satu, dua, tiga, atau entah berapa orang yang masih
khilaf membuang sampah tidak pada tempatnya. Disinilah satu kerja yang harus
konsisten ditekuni oleh semua lini di PKS, termasuk tempat dimana saya
beraktivitas saat ini, Bidang Perempuan DPD PKS Kota Bandung.
Di Bidang Perempuan DPD PKS Kota Bandung ini, para akhwat (perempuan-red) & ummahat (ibu-red) yang luar biasa, tidak kenal lelah
mengedukasi warga terutama ibu-ibu, untuk mulai memilah sampah rumah tangganya.
Hal ini sejalan dengan program Bandung Juara. Menunjang program gerakan sejuta
biopori dan urban farming, kegiatan
memilah sampah ini sangat-sangat relevan. Sampah basah/organik dimasukkan ke
lubang biopori, untuk nantinya bisa 'dipanen' sebagai penyubur tanaman (urban farming). Sampah keringnya,
dipilah untuk menambah penghasilan rumah tangga, sementara beberapa yang belum bisa
dijual dimanfaatkan kembali (re-use)
sebagai pengganti pot dalam program urban
farming atau dibuat kerajinan tangan. Hasil dari kegiatan ini sangat luar
biasa. Bank sampah di Depok binaan mbak Endah Kurnianingsih bahkan bisa sampai
mengekspor hasil kerajinannya ke Abu Dhabi! Kita pun berupaya bersama untuk
belajar hingga mampu melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik.
Memang, persoalan sampah ini sungguh pelik. Perlu kebijakan yang sifatnya bukan hanya dari peraturan pemerintahan, tapi juga bottom up. Perlu ada yang mendidik masyarakat dari bawah. Sementara dari atas ada birokrat yang memfasilitasi soal pembuangan, misalnya. Alhamdulillah, saat ini PKS sudah memelopori baik kebijakan dari atas maupun gerakan di lini bawah. Kader terbaik kota Bandung yang kini menjabat sebagai Wakil Walikota, didampingi istrinya Ibunda Siti Oded, sudah lebih dari 7 tahun tidak lagi punya sampah yang dibuang. Dalam kapasitasnya sebagai Ibu Wakil Walikota sekarang pun beliau juga tak segan-segan turun langsung mengedukasi masyarakat akan pentingnya memilah sampah ini.
Saat ini sampah-sampah warga mulai diwadahi melalui Program Bank Sampah
Bidang Perempuan PKS Kota Bandung. Bismillah, sedikit demi sedikit Insya Allah menjadi
bukit. Mimpi kami, ibu-ibu di beberapa RW yang sekarang sedang kami ‘kompori’
akan punya tambahan penghasilan. Syukur-syukur bias sampai membayar listrik
dengan hasil tabungan sampahnya, atau bahkan bisa punya asuransi kesehatan seperti yang beberapa
waktu lalu muncul di televisi. InsyaAllah! When
there is a will there is a way!!
by : Danik Easteria Rahmarani
by : Danik Easteria Rahmarani
0 Komentar