Mari Kita PKS (Pandai Kelola Sampah)!


Salah satu hal yang menjadi ciri khas dari Kampanye PKS adalah menjaga kebersihan. Baik saat cuaca kering maupun hujan dan kondisi becek, komitmen menjaga kebersihan tetap dijaga. Hal ini dapat dilihat saat kampanye PKS di GBK Jakarta, Stadion Gedebage dan lapangan Tegalega Bandung. Di tempat lain pun, bahkan di semua arena kampanye, kader PKS selalu berupaya untuk menjaga kebersihan.

Subhanallah, Barakallah fiikum ikhwan & akhwat yang bertugas menyapu bersih sampah-sampah yang tersisa. Kami do’akan pahala luar biasa atas kesediaan semua untuk berlelah-lelah memunguti sampah. Bagaimanapun, tak mudah mengatur ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu manusia. Pasti ada saja satu, dua, tiga, atau entah berapa orang yang masih khilaf membuang sampah tidak pada tempatnya. Disinilah satu kerja yang harus konsisten ditekuni oleh semua lini di PKS, termasuk tempat dimana saya beraktivitas saat ini, Bidang Perempuan DPD PKS Kota Bandung. 

Di Bidang Perempuan DPD PKS Kota Bandung ini, para akhwat (perempuan-red) & ummahat (ibu-red) yang luar biasa, tidak kenal lelah mengedukasi warga terutama ibu-ibu, untuk mulai memilah sampah rumah tangganya. Hal ini sejalan dengan program Bandung Juara. Menunjang program gerakan sejuta biopori dan urban farming, kegiatan memilah sampah ini sangat-sangat relevan. Sampah basah/organik dimasukkan ke lubang biopori, untuk nantinya bisa 'dipanen' sebagai penyubur tanaman (urban farming). Sampah keringnya, dipilah untuk menambah penghasilan rumah tangga, sementara beberapa yang belum bisa dijual dimanfaatkan kembali (re-use) sebagai pengganti pot dalam program urban farming atau dibuat kerajinan tangan. Hasil dari kegiatan ini sangat luar biasa. Bank sampah di Depok binaan mbak Endah Kurnianingsih bahkan bisa sampai mengekspor hasil kerajinannya ke Abu Dhabi! Kita pun berupaya bersama untuk belajar hingga mampu melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik.

Memang, persoalan sampah ini sungguh pelik. Perlu kebijakan yang sifatnya bukan hanya dari peraturan pemerintahan, tapi juga bottom up. Perlu ada yang mendidik masyarakat dari bawah. Sementara dari atas ada birokrat yang memfasilitasi soal pembuangan, misalnya. Alhamdulillah, saat ini PKS sudah memelopori baik kebijakan dari atas maupun gerakan di lini bawah. Kader terbaik kota Bandung yang kini menjabat sebagai Wakil Walikota, didampingi istrinya Ibunda Siti Oded, sudah lebih dari 7 tahun tidak lagi punya sampah yang dibuang. Dalam kapasitasnya sebagai Ibu Wakil Walikota sekarang pun beliau juga tak segan-segan turun langsung mengedukasi masyarakat akan pentingnya memilah sampah ini.

Saat ini sampah-sampah warga mulai diwadahi melalui Program Bank Sampah Bidang Perempuan PKS Kota Bandung. Bismillah, sedikit demi sedikit Insya Allah menjadi bukit. Mimpi kami, ibu-ibu di beberapa RW yang sekarang sedang kami ‘kompori’ akan punya tambahan penghasilan. Syukur-syukur bias sampai membayar listrik dengan hasil tabungan sampahnya, atau bahkan bisa punya asuransi kesehatan seperti yang beberapa waktu lalu muncul di televisi. InsyaAllah! When there is a will there is a way!!

by : Danik Easteria Rahmarani

Posting Komentar

0 Komentar