Ahad (09/03/2014). Sampah biasanya menjadi barang yang
dihindari penumpukannya. Karena biasanya membawa penyakit dan membuat
lingkungan kotor. Namun, beda halnya dengan yang terjadi di kecamatan
Lengkong, Kota Bandung. Gunungan sampah malah menjadi bagian dari
peluang ekonomi yang menyejahterakan warga.
Apa yang akan terbersit dalam pikiran kita ketika mendengar kata
‘Rekening Bank Sampah’? Ya. Mungkin kita akan mengernyitkan dahi
sejenak, seperti halnya ketika kita beberapa waktu lalu mengenal program
‘Asuransi Sampah’, yang digagas oleh Gamal Albinsaid. Sampah memang
lebih sering dikenal sebagai penyebab berbagai musibah daripada pemberi
manfaat seperti yang disuguhkan oleh Asuransi Sampah ala Gamal.
Kedua gagasan di atas pada dasarnya serupa, yakni memanfaatkan nilai
yang masih dapat diambil dari sampah rumahan, untuk diubah menjadi
kegunaan lain yang dapat dinikmati masyarakat. Bedanya adalah, jika
asuransi sampah telah mematenkan fokus pemanfaatan nilai sampah untuk
dijadikan asuransi, maka Bank Sampah memilih jalan mengalihkan nilai
sampah tersebut menjadi tabungan masyarakat.
Selama tiga pekan terakhir, tiga wilayah di kecamatan Lengkong yaitu
Burangrang, Paledang dan Lingkar Selatan, warga mulai rajin
mengelompokkan sampah ke dalam jenis sampah kering dan sampah basah.
Pasalnya, warga di kecamatan ini telah menjadi nasabah pemilik rekening
bank sampah yang telah dibuka oleh DPC PKS Lengkong.
Setiap pekannya, warga menyortir sampah-sampah menjadi sampah kering
(anorganik) dan sampah basah (organik). Setelah itu, sampah-sampah
kering akan ditimbang beratnya untuk kemudian dikonversikan nilainya
menjadi nominal harga tertentu, sesuai dengan harga di pasaran. Akan
tetapi, nominal harga tadi tidak diberikan begitu saja kepada warga,
melainkan dicatat sebagai saldo Bank Sampah dalam buku tabungan yang
telah dimiliki oleh warga. Dalam hal ini, agar seseorang dapat
memperoleh buku tabungan maka ia harus mendaftarkan diri sebagai
nasabah/member Bank Sampah terlebih dahulu. Setiap member akan dicatat
dalam Buku member dan diberikan pendampingan oleh Tim DPC PKS Lengkong.
Wilayah yang telah merutinkan kegiatan ini akan dibekali Banner Bank
Sampah untuk menunjang pengembangan yang lebih luas.
Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dari warga akan diangkut oleh tim
untuk dibawa ke pengepul sampah untuk di daur ulang. Sampah-sampah ini
selanjutnya dapat digunakan kembali untuk keperluan lain, artinya
kembali menghasilkan nilai yang baru untuk bentuk manfaat lainnya.
Warga sangat antusias dalam menyambut program ini. Karena selain dapat
mengurangi volume sampah yang terus menumpuk di rumah, warga pun senang
bisa menabung dari sampah yang semula dianggap tidak memiliki nilai.
Program ini juga merupakan bentuk komitmen PKS untuk terus mendukung
program Bandung Juara yang bebas dari sampah.
(Reedee)
0 Komentar