Ikhlaskan Vonis itu, Tetap Tersenyum dan Tak Henti Melayani




Geram, kesal, sedih, kecewa, mungkin campur aduk perasaan itu yang melanda segenap kader di seluruh Indonesia. Hari-hari dipenuhi dengan pembicaraan tentang ketidakadilan hukum di negeri ini. Status fb, twitter dan sosmed sesak dengan kecaman terhadap KPK, Hakim dan Jaksa. Sesuatu yang wajar, sesuatu yang mungki akan dilakukan oleh setiap orang yang mengalami kejadian ini. Pelatih2 sepakbola sekaliber Mourinho, Alex Fatonah, Eh, Ferguson juga kerap menyumpahi pengadil yang tak adil ketika tim nya kalah.
Tetapi jangan terlalu lama dalam kegeraman, tak bagus untuk kesehatan dan perjuangan. Setelah ini, bisa jadi ada kabar gembira dari Allah, atau justru Ujian yang lebih berat. Ikhlaskan saja, toh vonis itu sudah bisa diprediksi. Ada baiknya kita mengkonversi kegeraman itu dengan semakin memperkuat soliditas antar kader, meningkatkan pelayanan pada simpatisan dan masyarakat. 
Saatnya para qiyadah turun bersama jundinya, eh ngomong-ngomong kapan terakhir kita saling mengunjungi? salaing memberi hadiah sesama kita?,.. jangan-jangan Jundi dan Qiyadah nya sendiri sudah jarang saling mengunjungi..... di luar agenda Liqo maksudnya,... hehe
Kembali ke benang merah, .. Tetap Tersenyum dan Tak Henti Melayani,... Berat bagi kita utk merubah vonis, bukan tak mungkin, hanya saja jika tak ada yang bisa kita lakukan utk merubah itu, adukan saja pada Yang Maha Adil,... setelah itu, mari kita bergandengan tangan, melalui ini semua dengan senyuman. Teringat perkataan Ust. Hilmi,.. dibanding dengan ikhwah kita di Mesir,.. kita ini " teu lecet-lecet acan,... " Pokona Mah Keep Smile,.... (Suara Hati Simpatisan PKS sejak Partai ini belum lahir)


Posting Komentar

0 Komentar