GHIBAH BERJAMAAH DI MAJELIS SOSMEDIYAH

Sapi, cewek sexi, korupsi, suap merangkai seperti ribuan anak panah yang berhamburan tak terkendali dalam ruang media. Media Sosial yang bebas dan Media mainstream yang terpenjara oleh kuasa pembela kepentingan mejadi arena “pembantaian” terhadap satu tokoh tunggal : PKS !. Tak perlu saya ulangi sejak kapan itu terjadi, tetapi mari kita urai apa makna dari peristiwa ini.
Beberapa tahun yang lalu kita mungkin masih berada dalam Era Informasi. Informasilah yang berkuasa,, siapa yang memegang kuasa atas informasi, dialah yang bisa menguasai dunia. Tetapi tekonologi terlalu cepat berkembang yang hampir-hampir tidak bisa terkejar oleh nalar orang kebanyakan.
Informasi deras mengalir ke setiap ruang, bahkan informasi datang tanpa kita cari. Kita jadi over informasi. Informasi menjadi liar tak terkendali, terkadang mempengaruhi emosi secara massal. Pada situasi inilah orang tidak bisa lagi membedakan mana kebenaran, atau mana yang sekedar HOAX atau “berita burung”.
Maka, ketika media ramai2 mengangkat isu sapi dan PKS, PKS dan Fatonah, fatonah dan Cewek Sexi,... maka majelis Sosmedyah tak bisa lagi memilah, akhirnya tergempur oleh opini ; fatonah adalah PKS, karena Fatonah di tangkap dalam urusan impor sapi, maka PKS korupsi Sapi, dan karena Fatonah teman LHI, LHI sama dengan Fatonah,...begitulah majelis ini dengan menggila mengcopy, mempaste, mensharing, mengkomen berita yang sampai sekarang belum jelas duduk perkaranya. Bahkan KPK vs PKS pun sebetulnya suatu persoalan sederhana yang jadi rumit karena disusupi sutradara infotainment yang menjual sensasi untuk mendapat upeti.
Yang saya sesalkan, logika dan akal sehat tak lagi dipakai, semua merasa benar dengan dalih hanya sekedar share, ya, share berita tak jelas dan menjurus fitnah adalah fitnah itu sendiri, Ghibah mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan fenomena sharing dan komen yang terbawa opini. Oya, ketikan jari anda begitu sederhana, tetapi jika berita yang belum mengandung kebenaran, atau vonis berdasarkan opini dilontarkan di status, tweet, share berita, posting di blog, dengan koment2 tertentu dan berjalan massif, inilah yang saya sebut GHIBAH BERJAMAAH DI MAJELIS SOSMEDIYAH.
Era Informasi sudah lewat, kini kita  berada di era spritual, era agama2,..  dalam hal yang sederhana, menyikapi informasi yang berhamburan di Sosial media, seorang pemenang adalah mereka yang mampu menyaring dan bijak dalam menerima informasi. Histeria dan Euforia thd isu jangan mengurangi kewaspadaan terhadap agenda hitam yang mungkin mengiringi penggiringan opini. Jika seseorang tak bisa mengendalikan ini, maka Ghibah berjamaahlah yang dia lakukan. Bagi kader PKS, daging sapi tetap enak karena memang kita tdk ada masalah dengan sapi. Tetapi bagi para penggibah, daging bangkai mungkin lebih layak, karena saudara sendiri yang mereka cela.
Mari kita membuat gelombang opini sendiri,... jangan ragu dan jangan bimbang, Allahu ma’anaa
(ahadi)


Posting Komentar

0 Komentar