Dalam upaya mewujudkan keamanan,
kenyamanan, dan kesejahteraan masyarakat, DPRD Kota Bandung membentuk Panitia
Khusus (Pansus) 11 untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang
Grand Design Pembangunan Keluarga (GDPK) Bandung 2025–2045.
Namun, menurut anggota Pansus, Siti Marfuah terdapat koreksi pada penjudulan Raperda. Ia menjelaskan bahwa istilah yang lebih tepat adalah Grand Design Pembangunan Kependudukan, bukan pembangunan keluarga.
“Terkait perda GDPK, setelah
rapat pansus kemarin disampaikan koreksi dari Kabag Hukum bahwa judulnya
seharusnya grand design pembangunan kependudukan,” jelas Siti.
Lebih lanjut, Siti mengatakan
bahwa secara umum ia belum mendalami isi lengkap rancangan tersebut.
Namun, menurutnya, jika mengacu
pada judul, Raperda ini harus menggambarkan sebuah peta jalan (roadmap) yang
jelas mengenai arah kebijakan kependudukan Kota Bandung.
“Ini arahnya mau ke mana, apa
yang menjadi pertimbangannya, langkah apa yang harus dilakukan. Data-data yang
disajikan harus menjadi dasar untuk membentuk kebijakan yang tepat,” ujarnya.
Siti menilai, Raperda ini
memiliki peran penting karena akan menjelaskan kondisi kependudukan di Kota
Bandung beserta tantangan dan harapan yang menyertainya.
“Tentu kita berharap rancangan
ini dapat menghadirkan rasa nyaman dan sejahtera bagi warga Kota Bandung.
Karena ketika berbicara kependudukan, semua sektor harus terlibat,” terang
politisi PKS tersebut.
Ia menambahkan, pembangunan
kependudukan tidak hanya bicara angka dan data, tetapi juga bagaimana
menghadirkan kenyamanan sosial, ekonomi, dan lingkungan melalui kebijakan yang
berkelanjutan.
“Kenyamanan itu juga bisa dari
sisi ekonomi, kesejahteraan, hingga infrastruktur yang memadai. Grand design
ini nantinya harus menjadi panduan pembangunan Kota Bandung di masa depan,”
imbuhnya.
Lebih jauh, Siti berharap melalui
Raperda ini, berbagai permasalahan dan aspirasi masyarakat dapat dirumuskan
menjadi langkah-langkah strategis menuju Bandung yang lebih aman, nyaman, dan
sejahtera.
“Grand design ini penting karena
akan menjadi konsep jangka panjang yang menuntun arah pembangunan kependudukan
Kota Bandung ke depan,” pungkasnya.
0 Komentar