Elton Agus Marjan Dorong Dukungan Lebih untuk Atlet Disabilitas Kota Bandung

 

Anggota DPRD Kota Bandung Elton Agus Marjan bersama Komisi IV DPRD Kota Bandung melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ke ajang internasional Para Fencing World Cup 2025 yang berlangsung di Solo.

Dalam kesempatan tersebut, Elton menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bandung bersama DPRD telah mengalokasikan anggaran untuk NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) Kota Bandung sebagai bentuk dukungan kepada atlet disabilitas.

Elton Agus Marjan

“Memang mungkin belum sepenuhnya sesuai dengan harapan para atlet dan organisasi. Misalnya, untuk tahun ini NPCI mengusulkan sekitar Rp23 miliar, sementara yang bisa dialokasikan baru Rp15 miliar. Meskipun belum ideal, setidaknya ini menjadi bentuk dukungan nyata agar para atlet bisa terus berkiprah di berbagai kejuaraan,” jelas Elton.

Elton mengapresiasi semangat luar biasa atlet disabilitas asal Kota Bandung. Ia menyebut, beberapa atlet bahkan telah menembus level Asia hingga dunia, dengan lima atlet kini dipanggil ke pelatnas, terdiri dari cabang judo, taekwondo, dan angkat besi.

“Bahkan ada atlet kita yang akan berlaga di kejuaraan dunia di Mesir pada November nanti. Mudah-mudahan bisa meraih hasil terbaik,” ujarnya.

Meski begitu, Elton menyoroti persoalan bonus bagi atlet berprestasi. Ia membandingkan dengan daerah lain yang telah memberikan bonus hingga Rp100 juta bagi juara.

“Kota Bandung masih di bawah itu. Banyak atlet kita yang akhirnya tergiur pindah membela daerah lain karena fasilitas dan bonus yang lebih besar. Padahal mereka sebenarnya ingin tetap mengabdi di Bandung, kota tempat mereka dibina sejak awal,” tuturnya.

Elton mendorong agar ke depan Pemerintah Kota Bandung bersama DPRD bisa menganggarkan bonus lebih besar, minimal setara dengan daerah lain.

“Kalau bisa lebih besar, itu akan jadi motivasi sekaligus bentuk penghargaan kepada atlet yang sudah mengharumkan nama daerah,” tambahnya.

Selain bonus, Elton juga menyampaikan aspirasi atlet terkait masa depan pasca-pensiun. Banyak atlet merasa khawatir karena tidak memiliki penghasilan tetap setelah berhenti bertanding.

“Harapan mereka, ketika pensiun bisa diberi kesempatan bekerja di instansi pemerintahan, menjadi ASN atau P3K. Itu bentuk penghargaan sekaligus jaminan keberlanjutan hidup mereka. Karena mereka sudah berjasa besar mengharumkan nama Kota Bandung, sudah sewajarnya kita memberikan apresiasi lebih, termasuk peluang kerja,” pungkas Elton.

Posting Komentar

0 Komentar