Prihatin, Ratusan Mahasiswa Kota Bandung Positif HIV/AIDS

H. Andri Rusmana anggota Komisi D DPRD Kota Bandung menyatakan prihatin dengan kenyataan bahwa 6.97% atau 414 kasus positif HIV/AIDS di Kota Bandung berasal dari kalangan mahasiswa. Menurutnya, data tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi DPRD khususnya Komisi D yang membidangi permasalahan ini.

H. Andri Rusmana, S.Pd.I.

Sebelumnya, Ketua Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Sis Silvia Dewi mengatakan bahwa per Desember 2021 tercatat ada 12.358 pengidap HIV/AIDS yang melakukan pelayanan kesehatan di Kota Bandung. Mereka tidak semua warga Kota Bandung, karena yang tercatat sebagai warga Kota Bandung hanya 5.943 orang.

Diantara warga Kota Bandung yang positif HIV/AIDS tersebut, sebanyak 6.97 persennya merupakan mahasiswa. Disebutkan Silvia, kasus penularan HIV/AIDS di Kota Bandung didominasi usia produktif, kisaran usia 20-29 tahun. Jumlahnya mencapai 44.84 persen dari semua kasus.

Menyikapi kondisi tersebut, Andri mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana program-program yang telah diamanatkan oleh Peraturan Daerah (Perda) dijalankan oleh Dinas-dinas tersebut dan apa hasilnya.

Dikatakannya, Kota Bandung sudah memiliki Perda No 12 Tahun 2015 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya dan Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome. Hal ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, DPRD dan masyarakat serta seluruh pihak terkait dalam rangka mencegah meluasnya penyakit HIV/AIDS di Kota Bandung.

Lebih lanjut, Andri mengatakan, program pencegahan dan penanggulangan ini ada di berbagai dinas seperti Dinas Kesehatan, Bagian Kesra dengan Komisi Penanggulangan AIDS, serta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).

Menurut Andri, dalam perda semua sudah dengan rinci dicantumkan.

“Dengan rinci semua sudah kita buat, HIV/AIDS terdapat di pasal 23 sampai 40, jadi sebanyak 23 pasal. Oleh karena itu kita harus merapatkan barisan untuk menyelematkan generasi muda dari pergaulan bebas yang dapat mengakibatkan penyakit AIDS,” ungkapnya.

Politisi PKS ini pun mengungkapkan, arus informasi sangatlah tidak bisa dibendung di era digitalisasi. Terlebih begitu banyaknya berbagai macam media sosial yang dipergunakan oleh masyarakat. Kondisi ini menuntut individu untuk paham dan dapat menggunakannya secara positif.

“Jangan sampai sebaliknya. Oleh karena itu setiap individu atau mahasiswa harus mempunyai akhlak dan iman yang kuat dimana hal ini hanya bisa didapat dengan belajar agama dan bimbingan orangtua serta lingkungan sehari-hari yang baik, teman-teman yang baik juga,” ujarnya.

 

 

Ahmad Farod Fakhrullah 

Posting Komentar

0 Komentar