Do'a Pamungkas Pasangan Sudrajat-Syaikhu

Manusia tanpa terkecuali diberikan ujian Allah swt, ini adalah bentuk kasih sayangnya Allah swt kepada hambanya. Besar kecilnya ujian jika berhasil dilalui maka akan berdampak pada setiap individu, semakin yakin atau semakin jauh dari Tuhannya. Ujiannya akan disesuaikan dengan kemampuan hambanya, jika hamba tersebut menyerah lalu meminta kepada pertolongan selain Allah swt, hal tersebut sangat dibenci oleh Allah swt.

Padahal sudah jelas, Allah swt telah berfirman

“Mintalah kepada-Ku pasti Aku akan kabulkan.” (QS. Al Baqarah:185)

Lalu Allah swt menegaskan di ayat selanjutnya

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada-mu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Saat dimana memasuki tahun politik yang suhunya akan semakin memanas, bentuk kecurangan tersebar dimana-mana, ini adalah ujian bagi para pejuang jihad konstitusi. Segala yang sudah direncanakan dan dilakukan maka jalan terakhir meminta pertolongan kepada Allah swt agar dibukakan pintu kemenangan.

Bila Allah swt sudah berkehendak maka jadilah, tak ada yang sulit.

Saat masa tenang, dimana tak boleh melakukan segala bentuk kampanye, maka yang hanya dilakukan mendekatkan diri kepada Tuhannya. Tentunya hal ini dilakukan oleh pasangan calon Gubernur Jawa Barat Sudrajat-Syaikhu.

Pasangan tersebut telah menyerahkan segala keputusan kepada Allah swt, berkeyakinan dengan surah Ali Imran ayat 26.

“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali Imran : 26)

Pasangan Sudrajat-Syaikhu mengajak kepada seluruh elemen pendukungnya agar memaksimalkan segala ikhtiar dan menyerahkan hasilnya kepada Allah swt.

berikut ini adalah lantunan do'a dari ustadz Ahmad Syaikhu, silahkan klik disini.

(fakhrullah)