Mengenal Jenis-jenis Polusi


Polusi udara ini paling mudah ditemukan, karena ketika bau tidak sedap mulai merasuki rongga hidung, kita tahu saat itulah polusi tengah berlangsung. Indera penciuman berperan sangat penting untuk mendeteksi adanya polusi udara.

Bagaimana udara yang tidak terkontaminasi polutan udara? Cirinya mengenalinya mudah, yaitu, kenali dulu udara yang segar, lalu sisanya itulah yang terkena polusi. Contoh mudahnya ialah hirup udara di waktu subuh. Udara di waktu-waktu ini ialah udara yang kaya oksigen, serta bebas polusi.

Udara yang mampu menurunkan tekanan darah sekitar 10 sampai 20 mg Hg, kata penulis buku `Solusi Sehat Islami`, dr. Muhammad Suwardi, yang dikutip di situs Liputan 6 menyampaikan .
Udara yang juga direkomendasikan untuk dihirup sebanyak-banyaknya, yang berkhasiat bagi kerja jantung dan otak.

Penyebab polusi dari kegiatan sehari-hari bisa beragam. Mulai dari asap buangan kendaraan, asap pembakaran sampah, asap rokok, hingga ke asap akibat kebakaran hutan. Asap akibat kebakaran hutan ini berdampak serius hingga ke negara tetangga. Indonesia pernah dikecam negara-negara tetangga akibat kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Kabut asappun melanda Singapura . Saking berbahayanya polusi udara ini, diperlukan berbagai hal yang mampu mengukur seta mengurangi polusi yang terjadi.

Indonesia dan Singapura menggunakan Indeks Standar Pencemaran Udara atau Pollutants Standards Index (PSI) untuk mengukur kualitas udara. Berikut angka-angka yang menunjukkan seberapa besar pencemaran udara yang terjadi dan apa dampaknya bagi kesehatan .



Inilah sebabnya, pada keadaan tertentu, sekolah bisa diliburkan, masker gratis dibagikan, agar mengurangi dampak buruk polusi udara yang terjadi.

Udara segar begitu mahal, buktinya, berapa harga 1 tabung oksigen di rumah sakit? Maraknya perumahan yang dibangun di dataran tinggi, ataupun jumlah orang yang mengunjungi tempat-tempat seperti villa, yang masih berudara bersih, tidak dapat dikatakan sedikit. Karena udara ialah bagian terpenting dari kelangsungan hidup manusia, maka wajar jika pemerintah bersama warga masyarakat melakukan banyak hal yang mampu meningkatkan kualitas udara yang dihirupnya. Salah satunya ialah dengan pembangunan hutan vertikal, seperti yang telah dibangun di Italia yang didesain oleh Boeri Studio (http://twistedsifter.com/2016/06/vertical-forest-residential-towers-in-milan-by-boeri-studio/). Foto merupakan courtesy dari Boeri Studio. Mungkin nantinya Indonesia juga memerlukan desain bangunan yang seperti ini, terutama di kota-kota besar yang mana lahan terbuka hijaunya semakin menyempit, dikalahkan oleh pembangunan fisik.

Namun seperti yang pernah diucapkan Kang Aher, pembangunan fisik semestinya tetap memperhatikan aspek lingkungan (http://jabar.tribunnews.com/2016/12/06/curhat-aher-beberkan-soal-kerusakan-lingkungan-di-jawa-barat).

Allah SWT tidak menciptakan bumi kedua untuk dihuni, maka bumi yang ada, jagalah. Salah satunya dengan menjaga kualitas udaranya. Karena itu salah satu tugas kita sebagai khalifah/pemimpin di muka bumi ini. (LH)

Posting Komentar

0 Komentar